Hiburan

Waspada, Titik Rawan Bencana, Kecelakaan, dan Kemacetan Di Jalur Mudik Nataru Jateng

DIPERKIRAKAN 503.603 kendaraan akan melintas di Jawa Tengah pada saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Masyarakat yang akan melintasi ruas jalan tol, jalan nasional maupun kabupaten/kota, diminta waspada karena terdapat puluhan titik rawan kecelakaan, kemacetan, dan bencana.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (13/12), titik rawan bencana seperti banjir dan longsor masih bertebaran sepanjang ruas jalan di berbagai daerah di Jawa Tengah, demikian juga rawan kecelakaan sehingga diminta kewaspadaan tinggi terhadap warga melaksanakan liburan Nataru mendatang di titik rawan.

Beberapa titik rawan bencana banjir baik itu akibat rob maupun intensitas hujan setidaknya ada di jalur Pantura Jawa Tengah seperti Wiradesa-Tirto (Kabupaten Pekalongan) Dalam Kota Pekalongan, Alun-alun Kendal, Mangkang-Tambakaji Kaligawe-Genuk (Kota Semarang) Sayung-Onggorawe (Demak), Lingkar Kudus, Juwono-Batangan (Pati), dan Mintreng-Godong (Grobogan).

Baca juga: Bandara Soekarno Hatta Siapkan UPS Antisipasi Pemadaman Listrik Saat Nataru

Ancaman rawan bencana longsor pada umumnya di wilayah perbukitan seperti ruas jalan Semarang-Yogyakarta di Jambu, Pingit dan Bedono, sedangkan rawan kecelakaan Dinas Perhubungan Jawa Tengah mencatat ada di perlintasan KA di Pejagan (Kabupaten Brebes), Simpang Kretek (Kabupaten Wonosobo), jalur Bayeman (Kabupaten Purbalingga), perlintasan KA Karanganyar (Kebumen), exit tol Bawen (Kabupaten Semarang), dan Simpang Kaliputih (Kabupaten Purwokerto).

“Diperkirakan sebanyak 503.603 kendaraan baik bus maupun kendaraan lain akan melintas selama masa liburan Nataru tersebut baik di ruas jalan tol, nasional maupun kabupaten/kota,” kata Plh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Erry Derima Riyanto Rabu (13/12).

Baca juga: Kasus Covid-19 Nataru Diprediksi Lebih Rendah Dibanding 2022

Selain titik rawan tersebut, kata Erry, pengendara diminta berhati-hati saat melintasi jalan turunan, tikungan, hingga tanjakan tajam. Guna mengantisipasi terjadinya musibah berbagai upaya dilakukan seperti mengerahkan ratusan personil, penyiapan pos pengamanan dan pelayanan.

Selain itu kepolisian memasang CCTV di berbagai titik, penambahan pemasangan lampu penerangan jalan umum sebanyak 150 unit, rambu pendahulu penunjuk jurusan ada 26 unit dan warning light sebanyak 10 unit.

Sebelumnya Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan menghadapi Nataru ini kewaspadaan terhadap kemacetan lalulintas ditingkatkan, ribuan personil kepolisian akan dikerahkan untuk mengantisipasi hal tersebut dan pemetaan kerawanan baik kecelakaan, bencana juga telah dilakukan.

Titik rawan macet akibat peningkatan jumlah kendaraan saat liburan Nataru, ujar Luthfi, telah dipetakan dan diantisipasi seperti exit tol Krapyak Kota Semarang, exit tol Brebes dan exit tol Cilacap. Adapun ruas jalan Semarang-Demak-Pati yang juga menjadi perhatian serius.

Selain itu mendapat kewaspadaan rawan macet, ujar Ahmad Luthfi, yakni setidaknya ada 10 tempat wisata yang tersebar di berbagai daerah dan menjadi tujuan bagi pemudik. “Kita siapkan skema Contra flow dan one way jika diperlukan terutama pada puncak mudik,” imbuhnya. (Z-3)

DIPERKIRAKAN 503.603 kendaraan akan melintas di Jawa Tengah pada saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Masyarakat yang akan melintasi ruas jalan tol, jalan nasional maupun kabupaten/kota, diminta waspada karena terdapat puluhan titik rawan kecelakaan, kemacetan, dan bencana.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (13/12), titik rawan bencana seperti banjir dan longsor masih bertebaran sepanjang ruas jalan di berbagai daerah di Jawa Tengah, demikian juga rawan kecelakaan sehingga diminta kewaspadaan tinggi terhadap warga melaksanakan liburan Nataru mendatang di titik rawan.

Beberapa titik rawan bencana banjir baik itu akibat rob maupun intensitas hujan setidaknya ada di jalur Pantura Jawa Tengah seperti Wiradesa-Tirto (Kabupaten Pekalongan) Dalam Kota Pekalongan, Alun-alun Kendal, Mangkang-Tambakaji Kaligawe-Genuk (Kota Semarang) Sayung-Onggorawe (Demak), Lingkar Kudus, Juwono-Batangan (Pati), dan Mintreng-Godong (Grobogan).

Baca juga: Bandara Soekarno Hatta Siapkan UPS Antisipasi Pemadaman Listrik Saat Nataru

Ancaman rawan bencana longsor pada umumnya di wilayah perbukitan seperti ruas jalan Semarang-Yogyakarta di Jambu, Pingit dan Bedono, sedangkan rawan kecelakaan Dinas Perhubungan Jawa Tengah mencatat ada di perlintasan KA di Pejagan (Kabupaten Brebes), Simpang Kretek (Kabupaten Wonosobo), jalur Bayeman (Kabupaten Purbalingga), perlintasan KA Karanganyar (Kebumen), exit tol Bawen (Kabupaten Semarang), dan Simpang Kaliputih (Kabupaten Purwokerto).

“Diperkirakan sebanyak 503.603 kendaraan baik bus maupun kendaraan lain akan melintas selama masa liburan Nataru tersebut baik di ruas jalan tol, nasional maupun kabupaten/kota,” kata Plh Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah Erry Derima Riyanto Rabu (13/12).

Baca juga: Kasus Covid-19 Nataru Diprediksi Lebih Rendah Dibanding 2022

Selain titik rawan tersebut, kata Erry, pengendara diminta berhati-hati saat melintasi jalan turunan, tikungan, hingga tanjakan tajam. Guna mengantisipasi terjadinya musibah berbagai upaya dilakukan seperti mengerahkan ratusan personil, penyiapan pos pengamanan dan pelayanan.

Selain itu kepolisian memasang CCTV di berbagai titik, penambahan pemasangan lampu penerangan jalan umum sebanyak 150 unit, rambu pendahulu penunjuk jurusan ada 26 unit dan warning light sebanyak 10 unit.

Sebelumnya Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan menghadapi Nataru ini kewaspadaan terhadap kemacetan lalulintas ditingkatkan, ribuan personil kepolisian akan dikerahkan untuk mengantisipasi hal tersebut dan pemetaan kerawanan baik kecelakaan, bencana juga telah dilakukan.

Titik rawan macet akibat peningkatan jumlah kendaraan saat liburan Nataru, ujar Luthfi, telah dipetakan dan diantisipasi seperti exit tol Krapyak Kota Semarang, exit tol Brebes dan exit tol Cilacap. Adapun ruas jalan Semarang-Demak-Pati yang juga menjadi perhatian serius.

Selain itu mendapat kewaspadaan rawan macet, ujar Ahmad Luthfi,  yakni setidaknya ada 10 tempat wisata yang tersebar di berbagai daerah dan menjadi tujuan bagi pemudik.  “Kita siapkan skema Contra flow dan one way jika diperlukan terutama pada puncak mudik,” imbuhnya. (Z-3)

 




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button