Teknologi

Harini Rupiah Ditutup Menguat Tipus Ke Level Rp15.856

Selular.ID – Rupiah ditutup menguat 1,5 poin ke level Rp15.856,5 pada perdagangan Kamis (28/3/2024).

Pengamat Pasar Uang dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah didorong sentimen eksternal dan internal.

Baca juga: Rupiah Merosot Ke Level Rp15.858, Begini Proyeksi Harini

“Indeks dolar masih menguat karena saat ini tertuju pada data indeks harga PCE ukuran inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis pada hari Jumat,”ujarnya.

Ia menambahkan, tanda-tanda menurunnya inflasi kemungkinan besar akan memicu pelemahan terhadap dolar AS, mengingat hal tersebut meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih awal.

Bersamaan dengan data PCE, pidato terpisah dari Ketua Fed Jerome Powell dan anggota FOMC Mary Daly juga akan disampaikan pada hari Jumat, meskipun pasar akan tutup karena libur Jum’at agung.

“Sinyal apa pun dari keduanya mengenai penurunan suku bunga akan diawasi dengan ketat, setelah pejabat Fed lainnya memberikan nada yang agak hawkish pada minggu ini,” ujar Ibrahim.

Gubernur Christopher Waller memperingatkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunga, dengan alasan inflasi yang sulit dan ketahanan ekonomi AS.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pihak berwenang dapat mengambil langkah tegas terhadap pelemahan yen, bahasa yang tidak pernah dia gunakan sejak tahun 2022 ketika Jepang terakhir kali melakukan intervensi di pasar.

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral juga akan terus mencermati perkembangan mata uang.

Menurut Ueda, pergerakan mata uang merupakan salah satu faktor yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian dan harga.

Para analis optimis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2024 tidak jauh dari angka 5%. Penopang utama laju pertumbuhan ekonomi itu karena adanya efek pemberian komponen tunjangan kerja dan THR di momen hari raya idul fitri 1445 yang jatuh pada tanggal 9 April 2024.

Kemudian, untuk komoditas seperti beras semestinya sudah tidak terlalu tinggi lagi karena di bulan Maret sudah masuk musim panen raya dan puncak panen raya terjadi pada April 2024, sehingga harga beras akan kembali turun.

Selain itu, dampak inflasi ini akan mengurangi daya beli masyarakat Terutama untuk kelompok menengah ke bawah akan terjadi penurunan daya beli.

Namun, untuk kelas menengah atas akan relatif kuat dan tidak terlalu banyak terpengaruh oleh inflasi pangan sehingga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Baca juga: Emas Menunjukan Tren Positif Didorong oleh Hasil Berita Keputusan The Fed


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button