Teknologi

Dinamika Harga BTC Menjelang Bitcoin Halving Keempat

JAKARTA, SELULAR.ID – Sepekan terakhir harga Bitcoin mengalami penurunan akibat dari berbagai faktor.

Mulai dari data inflasi yang mengecewakan, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang dirilis pada Rabu (10/4) untuk bulan Maret naik lebih dari yang perkirakan banyak pihak.

Kemudian, CPI untuk bulan Maret naik 0,4%MoM dari ekspektasi 0,3%MoM.

Sementara, CPI tahunan naik 3,5%YoY dibandingkan perkiraan 3,4%YoY dan 3,2%YoY di bulan Februari.

Lalu, tekanan ke pasar bertambah ketika ketegangan politik meningkat di Timur Tengah.

Baca juga: Faktor-faktor di Balik Penurunannya Harga Bitcoin yang Terus Merosot

Nilai Bitcoin turun tajam karena sentimen risiko-off di pasar tradisional menyebabkan kekhawatiran terhadap risiko geopolitik yang berpotensi merembes ke aset kripto.

Di mana sempat membawa Harga Bitcoin anjlok lebih dari 8%, turun dari sekitar $67.000 menjadi di bawah $61.000 pada 13 April setelah Iran meluncurkan serangan terhadap Israel.

Sementara dari perdagangan ETF Bitcoin spot pekan lalu, mencatat total arus keluar (outflow) sebesar $83,3 juta, yang mungkin juga telah berkontribusi pada penurunan harga BTC pekan lalu.

“Arus keluar pekan lalu dari pasar ETF Bitcoin juga bisa dipicu oleh aksi risk off sementara akibat ketegangan geopolitik dan angka inflasi di atas ekspektasi pasar,” ujar Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha.

“Sementara, aksi penjualan juga berpotensi terjadi ketika investor mulai mengambil keuntungan dalam jangka pendek dan cenderung berinvestasi lagi saat terjadi penurunan,” sambungnya.

TONTON JUGA:

Prediksi Pekan Ini

Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) telah secara resmi memberikan persetujuan pada exchange-traded funds (ETF) spot bitcoin (BTC) dan ethereum (ETH) pada Senin (15/4), sehingga sempat mendorong sesaat harga BTC keatas $66.000 dan ETH melampaui $3.200.

Persetujuan ini diberikan kepada manajer aset terkemuka termasuk China Asset Management, Bosera Capital, dan HashKey Capital Limited, bersamaan dengan persetujuan prinsip untuk Harvest Global Investments, dimana ETF BTC dan ETH akan mulai diperdagangkan pada akhir bulan April 2024.

“Selasa (16/4) pagi pukul 08:00 WIB, Bitcoin (BTC) bertengger di $63.210 turun 2,96% dalam periode 24 jam terakhir,” kata Panji.

“Saat ini BTC berpotensi bergerak di sekitar sekitar $62.800 – $65.000,” sambungnya.

Minggu ini, pasar kripto mendapat sejumlah warna dari berbagai peristiwa penting.

Baca juga: CFX Garap 50% Lebih Volume Perdagangan Aset Kripto di RI

Investor secara khusus memperhatikan tiga sentimen utama, termasuk penjualan ritel AS yang mengindikasikan kestabilan ekonomi dan rencana pemotongan suku bunga Fed.

Selain itu, pidato Wakil Ketua Fed Philip Jefferson juga menjadi fokus, karena keputusan suku bunga Federal Reserve sangat mempengaruhi minat terhadap aset kripto.

Tak kalah pentingnya, peristiwa Halving Bitcoin yang akan terjadi pada Sabtu (20/4) juga menimbulkan antisipasi besar karena dapat menciptakan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, berpotensi memicu lonjakan bullish Bitcoin dalam jangka panjang.

Dalam sejarah halving sebelumnya, Bitcoin selalu mengalami kenaikan fantastis setahun pasca halving, maka besar potensi untuk melampaui harga tertinggi di $73.250 dalam beberapa bulan pasca halving.

“Bitcoin Halving keempat akan terjadi pada Block 840.000,” ujar Panji Yudha.

“Saat ini, block Bitcoin telah mencapai 839.410 yang artinya 590 Block lagi menuju Bitcoin Having keempat yang akan terjadi di sekitar tanggal 20 April 2024,dimana akan memotong hadiah(reward) kepada penambang Bitcoin (BTC) dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per block,” sambungnya.

Dalam situasi pasar yang penuh antisipasi ini, investor harus memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan pasar secara keseluruhan.

Ada dua strategi untuk menghadapi ketidakpastian pasar. Buy The Dip, aksi membeli muatan jika Bitcoin mengalami penurunan signifikan.

Selain itu, Dollar Cost Averaging (DCA) di mana dengan melakukan pembelian secara berkala, investor tidak perlu mencoba memprediksi waktu yang tepat untuk membeli aset, yang dapat mengurangi risiko kehilangan peluang atau membuat keputusan yang buruk karena fluktuasi harga yang cepat.

Disclaimer: Investasi aset kripto mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Selular hanya sebatas membuat informasi, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli aset kripto. Harga aset kripto berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Ikuti berita Selular.id di Google News


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button