Hiburan

Bangun Peta Jalan Pemulihan Ekonomi UMKM Pascabencana

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) mendorong pemulihan sektor UMKM yang berkelanjutan dan berbasis risiko. Itu merupakan bagian dari peta jalan pemulihan ekonomi UMKM pascabencana.

Wakil Ketua Umum Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Kadin Indonesia Yani Motik menyampaikan, UMKM saat ini masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang manajemen bisnis dan potensi bencana.

“Indonesia adalah negara yang rawan bencana, dimana saat ini Indonesia menduduki posisi ke-2 tertinggi berdasarkan Skor Indeks Risiko Bencana Global World Resource Institute 2023,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (18/1).

Baca juga: Kadin DKI Nilai Ketiga Capres Miliki Program dan Strategi untuk Mengembangkan Dunia Usaha Indonesia

Dengan keadaan geografis tersebut, kata Yani, UMKM yang saat ini sudah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia memiliki risiko kegagalan usaha yang cukup besar jika terjadi bencana.

“Karena itu, kita perlu membina UMKM meninggal agar dapat menjadi lebih tangguh terhadap tantangan bencana untuk kelangsungan usaha pasca-bencana. Untuk itu, Kadin Indonesia bersama dengan USAID telah menyusun peta jalan khusus yang mempersiapkan UMKM untuk menghadapi situasi pasca-bencana secara efektif,” tutur Yani.

Baca juga: Anies Baswedan: Dialog Ekonomi dengan Kadin sangat Bermanfaat

Dia menambahkan, kerja sama antara Kadin Indonesia dan USAID tersebut merupakan upaya Kadin Indonesia dalam mempersiapkan dan memberdayakan UMKM. Tujuannya meninggal agar UMKM dapat menyusun rencana strategis percepatan pemulihan ekonomi yang tangguh, berbasis risiko pascabencana, dan sistem manajemen keberlangsungan usaha pascabencana.

Sementara itu, Direktur Pemulihan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini mengatakan, pihaknya turut menggagas langkah-langkah kreatif untuk meningkatkan ketahanan UMKM serta percepatan pemulihan pascabencana.

“BNPB mengakui urgensi peta jalan dalam membangun resiliensi UMKM pasca-bencana sebagai langkah krusial untuk menjamin kelangsungan usaha para pelaku UMKM,” kata dia.

Dengan merinci pengalaman BNPB, peta jalan tersebut diharapkan akan memberikan dorongan signifikan dalam meningkatkan efektivitas program pendampingan yang mereka terapkan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana.

Sedangkan Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Muhammad Firdaus menyuarakan komitmennya untuk mendukung persiapan akan resiliensi UMKM pascabencana.

“Dengan kepemimpinan yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, kolaborasi antara Kadin Indonesia dan USAID KUAT (Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh) membawa semangat inovasi yang berkelanjutan, menciptakan lingkungan usaha yang tangguh dalam mendukung perkembangan UMKM nasional, khususnya menghadapi tantangan potensi bencana,” jelas Firdaus.

UMKM diketahui memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor usaha tersebut mencapai 61% terhadap PDB, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. (Mir/Z-7)

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) mendorong pemulihan sektor UMKM yang berkelanjutan dan berbasis risiko. Itu merupakan bagian dari peta jalan pemulihan ekonomi UMKM pascabencana.

Wakil Ketua Umum Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Kadin Indonesia Yani Motik menyampaikan, UMKM saat ini masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang manajemen bisnis dan potensi bencana.

“Indonesia adalah negara yang rawan bencana, dimana saat ini Indonesia menduduki posisi ke-2 tertinggi berdasarkan Skor Indeks Risiko Bencana Global World Resource Institute 2023,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (18/1).

Baca juga: Kadin DKI Nilai Ketiga Capres Miliki Program dan Strategi untuk Mengembangkan Dunia Usaha Indonesia

Dengan keadaan geografis tersebut, kata Yani, UMKM yang saat ini sudah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia memiliki risiko kegagalan usaha yang cukup besar jika terjadi bencana.

“Karena itu, kita perlu membina UMKM meninggal agar dapat menjadi lebih tangguh terhadap tantangan bencana untuk kelangsungan usaha pasca-bencana. Untuk itu, Kadin Indonesia bersama dengan USAID telah menyusun peta jalan khusus yang mempersiapkan UMKM untuk menghadapi situasi pasca-bencana secara efektif,” tutur Yani.

Baca juga: Anies Baswedan: Dialog Ekonomi dengan Kadin sangat Bermanfaat

Dia menambahkan, kerja sama antara Kadin Indonesia dan USAID tersebut merupakan upaya Kadin Indonesia dalam mempersiapkan dan memberdayakan UMKM. Tujuannya meninggal agar UMKM dapat menyusun rencana strategis percepatan pemulihan ekonomi yang tangguh, berbasis risiko pascabencana, dan sistem manajemen keberlangsungan usaha pascabencana.

Sementara itu, Direktur Pemulihan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Eny Supartini mengatakan, pihaknya turut menggagas langkah-langkah kreatif untuk meningkatkan ketahanan UMKM serta percepatan pemulihan pascabencana.

“BNPB mengakui urgensi peta jalan dalam membangun resiliensi UMKM pasca-bencana sebagai langkah krusial untuk menjamin kelangsungan usaha para pelaku UMKM,” kata dia.

Dengan merinci pengalaman BNPB, peta jalan tersebut diharapkan akan memberikan dorongan signifikan dalam meningkatkan efektivitas program pendampingan yang mereka terapkan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana.

Sedangkan Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Muhammad Firdaus menyuarakan komitmennya untuk mendukung persiapan akan resiliensi UMKM pascabencana.

“Dengan kepemimpinan yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, kolaborasi antara Kadin Indonesia dan USAID KUAT (Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh) membawa semangat inovasi yang berkelanjutan, menciptakan lingkungan usaha yang tangguh dalam mendukung perkembangan UMKM nasional, khususnya menghadapi tantangan potensi bencana,” jelas Firdaus.

UMKM diketahui memiliki peran yang besar dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi sektor usaha tersebut mencapai 61% terhadap PDB, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. (Mir/Z-7)




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button