Otomotif

Motor Listrik Honda EM1 e: Telah Dikirim ke Konsumen, Segini Jumlahnya : Okezone Otomotif

JAKARTA – PT Astra Honda Motor (AHM) telah mengirimkan motor listrik Honda EM1 e: kepada konsumen. Setidaknya sudah puluhan unit diterima konsumen sejak harga Honda EM1 e: resmi diumumkan pada Desember 2023.

Marketing Director PT AHM, Octavianus Dwi Putro mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan 60 unit motor listrik Honda EM1 e:. Sementara lainnya masih dalam proses yang harus diselesaikan terkait pengajuan subsidi Rp7 juta dari pemerintah.

Selain itu, pengiriman kepada jaringan diler masih terus dilakukan. Diharapkan jumlah pemesanannya dapat terus meningkat. Pengiriman sepeda motor listrik Honda EM1 e: masih didominasi di Pulau Jawa.

“Saat ini kita sudah mengirimkan ke konsumen 60 unit. Sejauh ini (mayoritas) masih Pulau Jawa karena kan ke luar Jawa masih proses delivery,” kata Octa saat ditemui di AHM Safety Riding & Training Center, Cikarang, Jumat (2/2/2024).

Dari 60 unit yang dikirimkan, Octa mengungkapkan tidak semua konsumen memanfaatkan subsidi Rp7 juta. Pasalnya, kebijakan itu hanya berlaku dengan syarat 1 NIK KTP untuk 1 unit motor listrik, sehingga tidak bisa melakukan pembelian jika sudah melakukan transaksi.

Sebelumnya, Executive Vice President Director PT AHM Thomas Wijaya mengatakan Honda EM1 e: sudah terpesan sebanyak 100 unit. Catatan tersebut didapatkan sejak peluncuran di ajang GIIAS 2023 pada Agustus.

Pada tahun ini, Honda menjanjikan dua model motor listrik baru yang akan memiliki performa lebih besar ketimbang EM1 e:. Ini merupakan komitmen AHM untuk meluncurkan tujuh model motor listrik secara bertahap di Indonesia sampai 2030.

“Tahun ini ada dua model, EM1 dan EM1 plus. Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, dua model tahun ini, mudah-mudahan dua model (baru) di tahun depan. Saat ini ada 7 model yang sudah kita umumkan tahun lalu (2022),” ujar Thomas beberapa waktu lalu.

Meski berencana membawa tujuh model, Thomas tak menutup kemungkinan Honda bakal membawa motor listrik lebih banyak ke Indonesia. Pasalnya, ini akan disesuaikan dengan permintaan pasar.

“Sambil melihat demand dan pasarnya seperti apa di sini. Bisa saja dari rencana 7 model itu bisa berkembang menjadi lebih banyak lagi,” tutur Thomas.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button