Gaya Hidup

Pengurus Lakpesdam PBNU dukung upaya pengurangan risiko tembakau


Jakarta (ANTARA) – Pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Nurkhoiron menyatakan dukungannya terhadap penggunaan produk tembakau alternatif sebagai upaya pengurangan risiko konsumsi tembakau di Indonesia.

“Mendukung kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan yang selama ini sudah berkembang dalam kaitannya dengan nikotin, rokok, maupun harm reduction (pengurangan bahaya),” katanya dalam siaran pers pada Selasa.

Menurutnya, dukungan pada produk tersebut merupakan perwujudan prioritas pada maslahah, penghargaan pada inovasi berbasis sains yang dilakukan industri sekaligus pemenuhan hak para perokok dewasa yang belum bisa berhenti merokok.

Baca juga: Ketua Aliansi Vaper sebut tembakau alternatif kurangi bahaya rokok

“Jadi tidak hanya hitam putih. Tidak langsung menetapkan haram atau halal. Kita akan lihat maslahah-nya. Dalam konteks rokok, upaya harm reduction lewat produk tembakau alternatif ini yang maslahah,” kata dia.

Riset telah menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko 90-95 persen lebih rendah rokok konvensional. Sejumlah lembaga kesehatan, termasuk Public Health England (UK Health Security Agency), telah merekomendasikan penggunaan tembakau alternatif bagi para perokok dewasa.

Bukti-bukti sains tersebut menunjukkan bahwa inovasi telah membuat isu tembakau yang selama ini menjadi perdebatan sengit telah menemukan jalan tengahnya dan pemerintah harus menyambutnya, kata dia.

“Dihadapkan pada produk rokok yang terus berinovasi itu, seharusnya negara bisa mengadopsi sehingga pilihan kebijakannya seharusnya bisa lebih moderat, mengayomi beragam stakeholder.”

Nurkhoiron berharap pemerintah membangun diskursus terbuka di ranah publik terkait inovasi pengurangan risiko untuk produk tembakau. Menurut Nurkhoiron, penting untuk meneliti kesadaran soal risiko merokok pada komunitas perokok dewasa sendiri sehingga bisa dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan untuk menawarkan pilihan.

Baca juga: TAR pemicu utama penyakit terkait merokok

Baca juga: Asosiasi: Produk tembakau alternatif untuk konsumsi dewasa

Baca juga: Perlunya edukasi risiko kesehatan produk tembakau alternatif

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button