Ekonomi

Perhatian! Bayar Damri ke Bandara Soetta Nggak Bisa Tunai Lagi, Bisa Pakai QRIS


Suara.com – Damri, perusahaan angkutan umum menerapkan pembayaran non tunai (cashless) secara penuh untuk pembelian tiket perjalanan rute Bandara Soekarno-Hatta dan Transjawa. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Februari 2024.

Corporate Secretary Damri, Chrystian RM Pohan menjelaskan, penerapan pembayaran berbasis uang elektronik ini sebagai upaya DAMRI mendorong masyarakat melakukan transaksi menjadi lebih praktis, aman, dan nyaman.

“Damri berharap penerapan ini dapat disambut baik oleh masyarakat sehingga dapat terealisasi dengan baik,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/2/2024).

Pohan mencatat, pengguna Damri Apps tumbuh sebesar 187,34 persen pada 2023 dibanding tahun 2022. Di tahun 2022 tercatat ada 112,006 pengguna, sedangkan di tahun 2023 terjadi kenaikan yang signifikan sebesar 321.838 pengguna.

Baca Juga: Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Februari 2024, Ada Tambahan Kereta Terakhir

Hal ini menunjukkan bahwa DAMRI Apps dapat menjadi solusi kebutuhan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket perjalanan dengan pemanfaatan teknologi digital sehingga menciptakan pengalaman yang menyenangkan.

Pelanggan Damri kini dapat memaksimalkan penggunaan DAMRI Apps yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apps Store secara gratis untuk melakukan pemesanan tiket perjalanan. Dengan DAMRI Apps, pelanggan dapat melakukan pembayaran secara digital dengan metode Transfer Bank dan E-wallet.

“Di bulan ini, Damri memberikan potongan harga khusus untuk pembelian melalui Damri Apps dengan rute perjalanan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Potongan harga yang diberikan sebesar Rp10.000 untuk 85 orang pembeli pertama selama bulan Februari 2024,” kata Pohan.

Masyarakat pun tetap dapat melakukan pemesanan tiket secara on the spot dengan metode pembayaran cashless melalui QRIS, E-Money, Debit, dan Credit Card.

“Damri percaya bahwa langkah ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi para penumpang, serta turut mendukung upaya pemerintah dalam mendorong transisi menuju masyarakat yang lebih inklusif secara digital,” pungkas Pohan.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button