Teknologi

Mengenal keunggulan chipset Snapdragon 7+ Gen 2


Jakarta (ANTARA) – Belum lama ini chipset kelas high-range Qualcomm Snapdragon 7+ Gen 2 melakukan debutnya di hape POCO F5, yang telah dirilis untuk pasar global.

Chipset terbaru dari Qualcomm tersebut diklaim memiliki berbagai keunggulan, bahkan diyakini bisa disejajarkan dengan seri-seri di atasnya.

Senior Business Development Qualcomm Indonesia Dominikus Susanto mengatakan Snapdragon 7+ Gen 2 merupakan chipset tertinggi di segmennya saat ini.

“Snapdragon 7+ Gen 2 adalah yang paling tinggi di seri 7 saat ini,” ujar Susanto di Jakarta, Selasa.

Sejumlah peningkatan pada Snapdragon 7+ Gen 2 tampak signifikan dibanding Snapdragon 7 Gen 1, pendahulunya. Pada prosesor (CPU), contohnya, kecepatan clock Snapdragon 7+ Gen 2 mencapai 2,92 GHz, atau lebih cepat hingga 50 persen.

Ini adalah kali pertama Snapdragon 7-series menggunakan Arm Cortex X-series untuk core CPU-nya, sama dengan yang digunakan oleh seri flagship Snapdragon 8 Gen 1.

Bila dirinci, delapan core Snapdragon 7+ Gen 2 terdiri atas 1 core utama berbasis Arm Cortex X2, 3 core untuk performa berbasis Arm Cortex A710, dan 4 core untuk efisiensi berbasis Arm Cortex A510.

Baca juga: Qualcomm bersiap kenalkan chipset Snapdragon 7 terbaru

Dengan demikian, konfigurasi core di CPU Qualcomm Kryo milik Snapdragon 7+ Gen 2 menjadi sama dengan milik Snapdragon 8 Gen 1. Bahkan kecepatan clock masing-masing core di antara kedua chipset tersebut terpaut sangat tipis.

Snapdragon 7+ Gen 2 dibangun di atas proses manufaktur 4nm TSMC, arsitektur 64-bit, dengan dukungan 5G, dan secara keseluruhan, konsumsi daya Snapdragon 7+ Gen 2 lebih hemat 13 persen dibanding pendahulunya.

Selain peningkatan clock CPU, divisi pengolah grafis (GPU Adreno) di Snapdragon 7+ Gen 2 pun diklaim dua kali kali lebih cepat dibanding Snapdragon 7 Gen 1.

Pada aspek gaming, Snapdragon 7+ Gen 2 dilengkapi fitur Auto Variable Rate Shading untuk secara cerdas merender dengan resolusi tinggi pada bagian yang sedang difokuskan, sementara bagian lainnya dirender dengan resolusi lebih rendah.

Tujuannya kalau seandainya visual gim terlihat mengagumkan, sekaligus berjalan mulus dan menjaga efisiensi daya.

Kemudian fitur Adreno Frame Motion Engine yang secara efektif meningkatkan fps (frame per second) untuk menciptakan aksi yang mulus dan Volumetric Rendering untuk meningkatkan detail gambar, seperti kabut dan asap, menjadi begitu nyata.

Hasilnya, pengalaman bermain gim berat terasa lebih nyaman.

Qualcomm AI Engine pada Snapdragon 7+ Gen 2 juga punya performa kecerdasan buatan (AI) hingga dua kali lebih baik daripada Snapdragon 7 Gen 1, dan dibekali berbagai fitur menarik.

Di antaranya Sepe Advance Rendering with Anti-cheat Extension, yakni algoritma AI untuk menyulitkan peretas yang ingin berbuat curang dalam gim, dan AI super resolution yang secara cerdas menciptakan kualitas visual superior (1080p hingga 4K) pada adegan gim maupun foto beresolusi rendah.

Baca juga: Chipset Snapdragon 8+ Gen 1 akan tenagai Nothing Phone (2)

Tidak ketinggalan fitur AI antenna tuning technology. Fitur ini akan mengenali kebiasaan tangan pengguna saat menggenggam ponsel, dan mengaktifkan penerimaan sinyal pada antena di lokasi yang tidak tertutup tangan. Pada Snapdragon 7+ Gen 2, akurasi dalam mendeteksi genggaman tangan meningkat 30 persen.

Bagian dari teknologi AI lainnya, Qualcomm Sensing Hub, mampu melacak kegiatan dan lingkungan pengguna. Qualcomm mengklaim bahwa kinerja AI di Snapdragon 7+ Gen 2 punya efisiensi atau performance to watt 40 persen lebih baik daripada pendahulunya.

Snapdragon 7+ Gen 2 mendukung Triple 18-bit ISP (image signal processor) dengan fleksibilitas tinggi untuk berpindah-pindah di antara tiga lensa termasuk zoom-nya secara mulus.

Berkat ISP 18-bit, chipset ini diklaim sanggup menangkap data warna 4.096 kali lebih banyak dibanding ISP 14-bit, atau hingga sekitar 3.0 Gigapiksel per detik. Hasilnya, foto dan video dengan dynamic range yang ekstrem serta warna yang cerah dan jelas, termasuk peningkatan lima kali lebih baik untuk mode malam (dalam kondisi pencahayaan rendah).

Selain ditambah dukungan 18-bit RAW, kehadiran AI membuat fitur auto-exposure, auto-focus, dan auto-face detection diklaim semakin canggih, menghadirkan pengalaman fotografi yang makin intuitif.

Baca juga: Intip bocoran “chipset” Snapdragon 6 gen 1 besutan Qualcomm

Perekaman video bisa dilakukan hingga format 4K HDR. Dikombinasikan dengan teknologi Video Super Resolution yang menyajikan kemampuan digital zoom, hasilnya adalah footage yang diklaim tajam dan jernih, bahkan dari jarak jauh.

Pada unsur audio, Snapdragon 7+ Gen 2 mempunyai kemampuan baru, yaitu menghadirkan kompresi lossless untuk menyajikan musik dengan kualitas suara setara CD hingga komunikasi suara dalam gim tanpa lag.

Sistem keamanan berbasis hardware, yakni Qualcomm Processor Security pada Snapdragon 7+ Gen 2 didesain untuk memproteksi data dan privasi pengguna.

Teknologi ini dapat dimanfaatkan antara lain untuk penguncian pada aplikasi premium, digital key di mobil dan rumah, surat izin mengemudi (SIM), dompet digital, hingga solusi e-money.

Chipset ini mengusung Snapdragon X62 5G Modem-RF System. Jika dibanding pendahulunya, Snapdragon 7+ Gen 2 sudah mendukung 5G/4G DSDA (dual SIM dual active) serta memiliki kecepatan download hingga 4,4 Gbps.

Sementara untuk Wi-Fi, menggunakan Qualcomm FastConnect 6099 Mobile Connectivity System yang mendukung Wi-Fi 6/6E, 4-stream DBS, dan kecepatan hingga 3,6 Gbps.

Berbagai kelebihan Snapdragon 7+ Gen 2 tersebut membuat performa dari POCO F5 semakin optimal.

Baca juga: Samsung Galaxy S23 dikabarkan pakai chipset Snapdragon 8 Gen 2

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button