Teknologi

Huawei dorong peningkatan 5G guna optimalisasi dividen digital


Jakarta (ANTARA) – Penyedia solusi TIK Huawei mendorong inovasi lanjutan teknologi 5G secara komprehensif untuk memenuhi peningkatan kebutuhan digital di pasar konsumen maupun industri dengan perlunya upaya kolaborasi dalam menciptakan nilai baru dari pengembangan lanjutan guna mengoptimalkan potensi perolehan dividen digital.

Melalui pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, Senior Vice President and President of the Carrier BG Huawei, Li Peng, mengatakan bahwa saat ini terdapat banyak skenario untuk orang, bisnis, dan kendaraan yang telah menghadirkan berbagai pengalaman baru. Di saat yang sama, katanya, keadaan tersebut menuntut kapabilitas jaringan yang lebih tinggi.

“Kapabilitas jaringan yang disempurnakan, seperti kecepatan downlink 10 Gbps, kecepatan uplink 1 Gbps, dan 100 miliar koneksi IoT, menciptakan ruang pasar yang luas di 5.5G untuk operator,” kata Li Peng saat menyampaikan pidato pada ajang Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2023.

Ia mengatakan, konektivitas 5G terbukti mampu mengoptimalkan perolehan dividen digital di sejumlah bidang kehidupan, mulai dari pengguna hingga pelaku industri besar. Li membagi hal tersebut menjadi empat bidang sumber dividen digital.

Baca juga: Huawei raih perusahaan terdepan penerapan aspek keselamatan kerja

Baca juga: Huawei – Kemendikbudristek optimalkan AI dan cloud untuk pendidikan

Pertama, menghubungkan individu dengan individu. Saat ini ada lebih dari 1,2 miliar pengguna 5G di seluruh dunia. Adanya permintaan atas pengalaman terbaik dari pengguna dalam jumlah yang amat besar ini telah memacu pengembangan konten dan aplikasi yang inovatif serta pembangunan jaringan 5G yang mampu menghadirkan kecepatan 10 Gbps.

Huawei memprediksikan bahwa kehadiran berbagai aplikasi dan konten ini selanjutnya akan mendongkrak trafik data hingga 10 kali lipat. Sedangkan spektrum 5G juga akan berperan penting untuk mewujudkan pengalaman pengguna terbaik. Industri, kata Li, membutuhkan akses ke pita frekuensi baru, termasuk pita 6 GHz dan mmWave, serta spektrum sub-100 GHz untuk 5G New Radio. Huawei telah bekerja sama dengan sejumlah operator untuk melaksanakan verifikasi teknis pita 6 GHz.

Kedua, konektivitas 5G menghasilkan tersedianya ruang yang sangat luas untuk dividen kehidupan cerdas. Di segmen pasar konsumen, lonjakan permintaan akan pengalaman baru ditanggapi dengan ledakan inovasi konten dan aplikasi. Menurutnya, kondisi ini mendorong operator untuk meningkatkan jaringan rumah supaya andai dapat menghasilkan bandwidth 10 Gpbs seperti halnya saluran privat.

Huawei, kata Li, meluncurkan solusi 5G FWA Square, termasuk FWA Pro untuk konektivitas ultra cepat, FWA Lite untuk konektivitas hemat biaya, dan FWA Biz untuk konektivitas yang sangat andal.

Ketiga, konektivitas baru juga menghubungkan industri dan mesin-mesin sehingga menciptakan pasar bernilai triliunan rupiah. Sejak dimulainya komersialisasi 5G empat tahun lalu, lebih dari 17.000 jaringan 5G privat telah dibangun secara global. Jaringan 5G dengan cakupan yang begitu luas ini memacu digitalisasi dengan laju amat cepat di berbagai sektor industri, dan telah menghasilkan manfaat ekonomi yang nyata.

“Ketika digitalisasi industri menjadi lebih merata, lebih banyak bisnis akan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses produksi mereka. Untuk ini mereka akan membutuhkan kapabilitas jaringan yang lebih canggih – inilah yang dapat disediakan oleh 5G,” seloroh Li.

Keempat, konektivitas 5G juga turut menghubungkan kendaraan dengan kendaraan sebagai jalur baru untuk mendorong bisnis operator. Riset dan pengembangan dalam area kendaraan terhubung (connected vehicles) dan Internet of Vehicles (IoV) terus mencapai titik kemajuan baru. Layanan TIK memiliki peran vital dalam pengembangan kendaraan terhubung cerdas, Vehicle to Everything (V2X), dan kecerdasan terhubung (connected intelligence).

“Teknologi 5.5G membantu mobil mengindra keadaan di sekelilingnya dengan lebih baik. IoV dengan kemampuan pengindraan canggih merupakan komponen inti dari sistem lampu lalu lintas cerdas, navigasi pada hari hujan atau berkabut, pengindraan di luar jarak pandang, dan banyak hal lainnya. Kendaraan otonom level-4 diharapkan akan memasuki pasar komersial pada tahun 2025, dan untuk itu akan diperlukan daya komputasi dalam jumlah amat besar serta jaringan yang amat kuat,” jelasnya.

Terkait hal ini, Li mengatakan bahwa Huawei akan memperdalam kemitraan dengan industri kendaraan otonom dalam rangka memenuhi permintaan daya komputasi cloud serta komputasi cerdas real-time dalam jumlah besar tersebut. Ia menegaskan, pasar konektivitas dan komputasi dapat menjadi area bisnis yang menjanjikan bagi operator.

Baca juga: HUAWEI segera luncurkan MatePad Air, standar baru tablet rasa laptop

Baca juga: Huawei umumkan rencana peluncuran perangkat jaringan 5.5G di 2024

Baca juga: Huawei raih penghargaan tempat kerja terbaik versi HR Asia

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button