Daerah

GPM mampu intervensi komoditas penyumbang inflasi di Kalteng – ANTARA News Kalimantan Tengah


Palangka Raya (ANTARA) –

Gerakan Pangan Murah menjadi salah satu langkah intervensi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya pengendalian inflasi daerah.

 

“Ini bentuk komitmen Gubernur Sugianto Sabran dalam menjaga akses terhadap pangan murah bagi masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah (Kalteng) Riza Rahmadi di Palangka Raya, Sabtu.

 

Riza menjelaskan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang secara berkala dan berkelanjutan dilaksanakan pada berbagai lokasi, terbukti turut berperan dalam pengendalian inflasi di setiap waktunya.

 

Menurutnya hal ini bisa dilihat dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap perkembangan inflasi terkini, yakni Februari 2024.

 

Untuk andil komoditas utama terhadap inflasi yang tadinya pada Januari seperti ayam ras 0,57 persen dan beras 0,53 persen, berhasil diintervensi sehingga pada Februari ayam ras tak lagi penyumbang inflasi namun menjadi penyumbang deflasi dengan -0,13 persen, dan beras penyumbang inflasi dengan 0,51 persen.

 

“Secara bertahap mampu kita kendalikan, salah satunya berkat GPM yang rutin menyediakan beras maupun ayam ras dan komoditas lain,” terangnya.

 

Adapun untuk komoditas ayam ras pada Januari lalu sempat menjadi komoditas utama dan teratas terhadap penyumbang inflasi daerah, lantaran tingginya permintaan namun kurang diimbangi ketersediaan.

 

 

Kemudian jika melihat perbandingan kondisi inflasi Kalimantan Tengah dengan nasional, Riza menyebut daerah setempat dalam kondisi baik serta tren cukup positif.

 

Inflasi nasional tahun ke tahun pada Februari 2,75 persen dan bulan ke bulan 0,37 persen, sedangkan inflasi Kalimantan Tengah tahun ke tahun pada Februari 2,46 persen dan bulan ke bulan -0,46 persen.

 

 




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button