Ekonomi

Berkat KUR BRI, Klaster Jaring Apung Kini Menjadi Penopang Kebutuhan Hidup Desa Margalaksana


Suara.com – BRI konsisten memberikan pendampingan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). BRI terus memberdayakan berbagai macam klaster usaha di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya Klaster Jaring Apung (KJA) di Desa Margalaksana, Jawa Barat.

Ketua Klaster Jaring Apung, Kamaludin menjelaskan, pembentukan klaster usaha binaan BRI ini berawal dari banyaknya yang memiliki usaha kolam ikan di daerah Jangari. Dia optimistis usaha serupa bisa diterapkan di desanya. Sebab, Desa Margalaksana memiliki karakteristik wilayah yang pas untuk pembudidayaan ikan tawar.

Berbekal sikap tersebut, Kamaludin mengajak warga sekitar untuk tergabung dalam Klaster Jaring Apung dan mulai menjalankan usaha. Hasilnya, benar saja angin segar dan gemercik air yang menjadi ciri khas desa ini berhasil menjadi sumber kebutuhan hidup masyarakat sekitar.

“Pertama pembentukan klaster, berdirinya klaster KJA itu kurang lebih sekitar tahun 2021. Ceritanya sih dulu bukan orang sini yang pendiri, ada kolam itu pertama itu di daerah Jangari, banyak contoh-contoh sampe orang sini ikut-ikutan sampai pada akhirnya ya lumayan menguntungkan juga, menghasilkan juga,” tutur Kamaludin.

Kamaludin juga semakin yakin untuk mengembangkan usahanya setelah mendapat kucuran dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Pasalnya nasabah KUR BRI tidak hanya sekadar diberikan bantuan pinjaman, melainkan juga diberikan pelatihan. Pelatihan yang diberikan berupa strategi berjualan, memasarkan produk, hingga bagaimana memperluas pasar.

“Kalau kita sih biasanya ngumpul-ngumpul dan selain ngumpul-ngumpul kita nasabah BRI juga diberikan sosialisasi dari mantrinya,” imbuhnya.

Tak hanya itu, BRI juga memberikan bantuan dalam bentuk peralatan untuk memudahkan nasabahnya dalam menjalankan bisnis. Bantuan yang diberikan tergantung dari kebutuhan nasabahnya. Khusus KJA, BRI memberikan satu unit perahu untuk memudahkan mobilitas dan mengangkut hasil panen KJA.

“Dan alhamdulillah BRI ngasih bantuan berupa 1 unit perahu untuk mobilitas anggota klaster KJA. Kalau untuk bantuan perahu, kita bisa dimanfaatkan untuk bukan sekadar anggota klaster KJA, untuk masyarakat di sini juga bisa kalau dibutuhkan bisa dipakai,” katanya.

Anggota Klaster KJA, Teten Sutendi menceritakan bagaimana KUR BRI berhasil meningkatkan kehidupan ekonominya.

“Awalnya saya kerja di kolam apung ini kurang lebih 5 tahunlah kerja di kolam apung ini. Kalau dulu sebelum ada bantuan dari BRI, kita kan bisa panen sebulan sekali, kalau sesudah ada bantuan dari BRI kita bisa panen 1 bulan 2 kali. Alhamdulilah dengan adanya bantuan kapal dari BRI sangat memudahkan petani untuk transportasi di sini,” ujar Teten.

Sementara itu, Kepala Desa Margalaksana, Asep Saepudin menjelaskan, masyarakat di daerahnya memang dikenal sebagai budidaya ikan jaring terapung.

“Ya mungkin rata-rata masyarakat di Desa Margalaksana ini hampir 60% usaha di ikan. Kalau di pihak lain, sekarang sudah diketahui termasuk dari pihak kabupaten juga sudah mengetahui bahwa wilayah ini kebanyakan budidaya ikan jaring terapung,” ujar Asep.

Menurut Asep, potensi budidaya ikan di Desa Margalaksana sangat bagus. Bahkan, ikan yang dibudidaya masyarakat di sini dipasok ke Jakarta, Bandung, Garut, hingga Tasikmalaya. Oleh karena itu, dia berterimakasih kepada BRI yang tak pernah berhenti untuk memberikaan binaan terhadap para pelaku usaha di daerahnya.

“Harapannya kita bisa berjalan bareng-bareng untuk memajukan ekonomi masyarakat lokal di sini,” tutupnya.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button