Otomotif

Alasan Mobil China Mulai Laku di Indonesia, Sebuah Studi Memberi Jawaban : Okezone Otomotif

JAKARTA – Sukses pabrikan otomotif asal Tiongkong BYD menggusur Tesla dalam daftar penjualan mobil listrik terbanyak di 2023, menjadi bukti bagaimana kendaraan listrik asal China mulai menarik hati. Jumlah ekspor mobil China juga telah melewati Jepang. Indonesia menjadi salah satu negara yang mulai menerima produksi mobil asal China.

Fakta itu diperkuat dengan laporan The Road to Southeast Asia: A Study of Consumer Perceptions and Market Opportunities for Chinese Automotive Brands”. Laporan itu didasarkan studi lanskap pasar mobil asal China di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.


Studi ini mengungkapkan bahwa 40 persen dari percakapan online terkait dengan merek-merek China di Indonesia, berkisar pada harga produk dan layanan mereka yang kompetitif. Sementara 29 persen berfokus pada teknologi dan inovasi, secara khusus menyoroti elektronik dan kendaraan.

Konsumen Indonesia juga tertarik dengan fungsional dan desain dari produk China, serta ketersediaannya melalui saluran online dan offline. Ditemukan juga minat yang cukup besar di kalangan konsumen Indonesia terhadap kendaraan listrik (EV).

Konsultan komunikasi Asia Tenggara, Vero, dan perusahaan manajemen pemasaran terpadu asal Tiongkok, WeBridge, mengungkapkan bahwa 33 persen konsumen Indonesia membeli mobil sebagai pilihan gaya hidup.


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Selanjutnya, ditemukan 28 persen orang Indonesia membeli mobil atas alasan efisiensi berkendara. Sedangkan 15 persen di antaranya menyiroti pentingnya pilihan transportasi yang dipersonalisasi di kalangan konsumen Indonesia.

Senior PR Executive di Vero, Dzikri Sabillah Anwar (Chiki) dalam studi ini mengatakan produsen asal China sangat agresif dalam melakukan pemasaran. Itu dilakukan melalui kemitraan strategis dengan beberapa pihak.

“Merek-merek mobil China dapat meningkatkan visibilitas mereka dengan berpartisipasi dalam berbagai pameran besar, atau menyelenggarakan acara-acara yang menawarkan kesempatan untuk mencoba mobil dan berinteraksi dengan perwakilan merek,” kata Chiki yang juga menjadi peniliti.

Sedangkan Vero Vice President IMC Consulting Quang Do menambahkan, merek-merek China dapat menggali lebih dalam mengatasi masalah konsumen dalam adopsi kendaraan listrik, mulai persoalan infrastruktur pengisian daya dan sistem penukaran baterai yang nyaman.

“Inisiatif offline ini membawa merek-merek tersebut berinteraksi secara langsung dengan audiens target mereka dan memberikan wawasan yang tak ternilai ke dalam perilaku konsumen,” sambungnya.

Mobil asal China telah berada di pasar Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Namun, mereka semakin terlihat pada 2018, ketika Wuling memasarkan produknya dan mulai membangun fasilitas pabrik di Tanah Air.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button