Otomotif

6 Risiko yang Mengintai jika Jarang Ganti Oli Motor : Okezone Otomotif

JAKARTA Oli merupakan komponen krusial pada kendaraan mesin pembakaran internal (ICE) yang berfungsi melumasi setiap bagian di dalam mesin. Oli yang jarang diganti bisa membuat komponen di dalamnya aus akibat saling bergesekan.

Penggantian oli menjadi salah satu perawatan paling umum pada sepeda motor. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan tidak boleh terlewat dalam mengganti oli. Pasalnya, itu akan menyebabkan berbagai masalah, bahkan bisa sampai turun mesin.

Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Wahyu Budhi, menjelaskan sejumlah risiko jika jarang mengganti oli mesin. Ia menyebut, motor yang jarang mengganti oli akan membuat mesin lebih cepat rusak.

Berikut adalah beberapa risiko jarang mengganti oli mesin:

1. Oli lebih cepat berwarna hitam

“Warna hitam pada oli ini disebabkan kerak dari sisa pembakaran bercampur dengan oli. Bentuk cairannya pun akan sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali,” ujar Wahyu dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).

2. Komponen berusia pendek

Perawatan dengan mengganti oli rutin akan memperpanjang usia sejumlah komponen mesin. Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang.

“Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” kata Wahyu.

3. Mesin terlampau panas

Tak sekadar melumasi mesin, oli juga berfungsi membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang. Dijelaskan Wahyu, hal ini yang menjadi salah satu pemicu mesin mengalami panas berlebihan.

4. Kurang nyaman

Getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa jika jarang mengganti oli. Alhasil, pengendara akan merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.

5. Boros BBM

“Oli yang jarang diganti, volumenya akan berkurang. Gesekan antarkomponen juga makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar kalau seandainya berbagai komponen bisa bekerja,” ucap Wahyu.

6. Biaya lebih besar

Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran bisa bertambah bila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli.

“Oli adalah cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Jadi, kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian,” tutur Wahyu.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button