Otomotif

Prilly Gunakan Pengalaman Pribadi di Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis

Prilly Gunakan Pengalaman Pribadi di Film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis
Para pemeran film Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis.(MI/ Rahmatul Fajri)

PRILLY Latuconsina menjalani dua peran untuk film Bolehkah Saja Ku Menangis yang akan tayang 17 Oktober 2024. Tidak hanya menjadi pemeran utama, Prilly juga menjadi produser bersama dengan Yahni Damayanti dan Umay Shahab.

 

Prilly berperan sebagai Tari, gadis yang berjuang sendirian untuk menyelamatkan Ibunya (Dominique Sanda) dari perlakuan KDRT sang ayah (Surya Saputra). Prilly juga beradu akting dengan Pradikta Wicaksono, yang berperan sebagai Baskara, seorang pria temperamental yang bergabung di support group yang sama dengan Tari.

Baca juga : Prilly dan Dikta Eksplorasi Karakter Berbeda di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis

 

Dalam acara Content Day di Jakarta, Kamis (19/9), Prilly mengaku jika film itu bukan merayakan kesedihan. Di sisi lain, film garapan sutradara Reka Wijaya Kusuma itu juga menggunakan inspirasi dari pengalaman Prilly. Namun, ia bukan menjadi korban KDRT.

 

Baca juga : Prilly dan Dikta Kembali Adu Akting di Bolehkah Sekali Saja Ku Menangis

“Film ini memang bukan mengglorifikasi kesedihan sama sekali. Ini memang jujur nyata adanya di kehidupan sehari-hari, dan terinspirasi sedikit banyaknya dari kehidupan aku juga. Ada momen di mana mau keluar mobil tarik nafas dulu, supaya bisa senyum. Itu nyata adanya. banyak banget orang yang mengalami hal tersebut walaupun profesinya bukan publik figur pun mengalami itu,” kata perempuan berusia 27 tahun itu.

 

Prilly berharap melalui film yang diproduksi di bawah bendera Sinemaku Pictures ini penonton dapat mengambil pelajaran untuk mengungkapkan kesedihan dan ketidaknyamanan yang sedang dirasakan.

 

“Banyak orang yang tidak mau ngomong soal hal yang tidak nyaman buat diri dia, padahal kadang kita harus ngomongin itu untuk ornag tahu apa yang kita rasain, banyak banget antara anak orang tua atau sama pasangan. Menurut aku film ini semoga menginspirasi orang untuk ngomongin hal yang tidak nyaman tapi itu sebenarnya fundamental dan penting,” pungkasnya. (M-1)


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button