Otomotif

3 Penyebab Kecelakaan Motor saat Mudik Lebaran : Okezone Otomotif

JAKARTA – Pemerintah telah mengimbau masyarakat jikalau pada tidak mudik menggunakan sepeda motor. Meski begitu, masih banyak warga mudik menggunakan motor pada tahun ini.

Diketahui, pemudik sepeda motor diprediksi mencapai mencapai 16,07% atau 31,12 juta orang. Itu berdasarkan data dari hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Maret lalu.

Guru Besar Bidang Transportasi Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Ir Sutanto Soehodho, MEng, menyebut, banyak masyarakat yang memilih sepeda motor untuk mudik karena kendaraan ini bersifat fleksibel, door to door, dan hemat. Pengendara sepeda motor merasa lebih bebas untuk menentukan jadwal mudik tanpa perlu bergantung pada ketersediaan armada transportasi publik.

Sepeda motor bersifat door to door karena pemudik dapat memanfaatkannya untuk kepentingan lain, misalnya berkunjung ke sanak saudara atau berlibur ke tempat wisata. Selain itu, kendaraan ini lebih hemat biaya.

Namun, Prof Sutanto menilai ada risiko yang tinggi bagi pemudik dengan sepeda motor jika melakukan perjalanan jarak jauh.

“Perjalanan mudik kadang-kadang satu motor memuat suami-istri dan anaknya, ditambah beban muatan barang yang dibawa. Ini tentu sangat berbahaya. Apalagi badan motor tidak bisa melindungi penggunanya, justru badan kita yang melindungi motor, sehingga jika terjatuh, pengendara berisiko terluka parah,” ujarnya.

Ia pun menjelaskan ada 3 penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor. Penyebabnya adalah manusia (pengendara), kendaraan, dan lingkungan. Mereka yang sakit atau kurang fit saat berkendara memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi. Kelelahan adalah faktor utama seseorang mengalami kecelakaan. Kelelahan ini dapat muncul karena waktu berkendara yang terlalu lama tanpa istirahat, bisa disebabkan jarak yang jauh atau kondisi macet.

“Jika seseorang menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, tetapi kondisi lalu lintas macet, sehingga menghabiskan waktu lama, itu dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Hal ini dapat memengaruhi behavior dan kemampuan motorik seseorang saat berkendara,” kata Prof Sutanto.




Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Faktor kendaraan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Rem yang aus, ban yang botak, sistem penerangan yang tidak berfungsi, atau masalah lainnya dapat menyebabkan terjadinya hilang kendali saat mengemudi. Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan. Masalah lingkungan ini tidak hanya meliputi kondisi alam dan cuaca, tetapi juga infrastruktur jalan.

Kondisi jalan yang tidak rata, berlubang, atau licin, serta penerangan jalan yang tidak memadai dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor.

Prof Sutanto menyarankan kepada para pengendara motor untuk menghindari rute yang tidak dikenali. Selain kondisi alamnya yang tidak familiar, keamanan dan keselamatan pengendara juga berisiko, misalnya daerah yang dilewati ternyata memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi. Mereka sebaiknya mencari informasi seputar rute, cuaca, titik rawan kecelakaan (black spot), fasilitas kesehatan, rest area, dan informasi penting lainnya sebelum melakukan perjalanan.

Pengendara motor juga diimbau menghindari jalur yang dipenuhi kendaraan logistik dan komersil, seperti truk, karena saat momen Lebaran, permintaan logistik juga tinggi. Mereka yang melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 50–60 km sebaiknya tidak membawa penumpang tambahan karena faktor fatigue akan sangat luar biasa. Upayakan pengendara untuk beristirahat secara berkala.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button