Teknologi

Waspada ancaman ransomware modern yang makin berbahaya


Jakarta (ANTARA) – PT Prosperita Mitra Indonesia mengingatkan adanya ancaman ransomware modern yang semakin berbahaya karena kian canggih dan tertarget.

Chief Technology Officer (CTO) PT Prosperita Mitra Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan bahwa ransomware modern memiliki tingkat ancaman yang lebih tinggi dibanding ransomware “lama”.

“Kalau kita bicara ransomware yang model lama dia hanya mengenkripsi setelah itu selesai. Jadi kalau dulu hanya mengenkripsi lalu meminta tebusan, kalau sekarang habis dienkripsi lalu diambil juga datanya. Kalau tidak dibayar akan disebar datanya,” ujar Kukuh di Jakarta, Selasa.

Serangan ransomware modern biasanya dioperasikan oleh manusia, membutuhkan kaki-tangan untuk membantu mendapatkan akses ke data sensitif, sehingga sulit bagi korban untuk pulih. Dengan kata lain serangan lebih tertarget.

Dalam operasinya, para pelaku ancaman menggunakan teknik pemerasan ganda, seperti double extortion hingga multiple extortion.

Baca juga: Akamai Technologies rilis layanan baru cegah ancaman digital terkini

Hal ini berarti, selain mengenkripsi data korban, para penjahat siber juga mengekstrak data sensitif dari jaringan target. Data yang telah dicuri kemudian dapat dipublikasikan secara daring atau dijual di web gelap, sehingga menekan korban untuk membayar uang tebusan.

Serangan ini juga semakin kompleks dengan adanya kolaborasi antara beberapa kelompok pelaku kejahatan siber, terutama melalui model langganan ransomware-as-a-service (RaaS).

Dalam model ini, para pelaku yang berpengalaman menyerang target dengan imbalan beberapa layanan lain. Strategi serangan ransomware modern dinilai mempersulit sistem keamanan.

Untuk mengadang ransomware membutuhkan solusi yang benar-benar mumpuni. Salah satunya memanfaatkan layanan AwanPintar.id.

Yudhi yang juga Founder AwanPintar.id mengatakan AwanPintar.id adalah sebuah cloud security engine karya anak bangsa yang bekerja mendeteksi ancaman yang masuk ke Indonesia dan dari lokal Indonesia.

Baca juga: Microsoft: “Ransomware” dan “phishing” kian merajalela

Sistem AwanPintar.id diklaim mampu memberikan peta gambaran sebuah serangan yang datang serta dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi ancaman pada file, termasuk virus, malware, ransomware, trojan dan spyware.

Selain Awan pintar.id, publik juga bisa menggunakan solusi lainnya yaitu Safetica. Safetica menutup celah keamanan dari dalam perusahaan, dari kelalaian atau niat jahat manusia.

Solusi Safetica yang merupakan perangkat lunak untuk mencegah kehilangan data (Data Loss Prevention), membantu melindungi pengguna dari serangan ransomware dengan memantau aliran data dalam organisasi, Seperti informasi keuangan, data pribadi, dan kekayaan intelektual.

Baca juga: Microsoft sebut Ukraina & Polandia jadi target serangan ransomware

Safetica juga dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan data sensitif, yang membantu perusahaan menentukan data mana yang berharga dan harus dilindungi, memfokuskan langkah-langkah keamanan di tempat yang paling penting.

“Safetica menyediakan solusi data loss prevention dengan platform on-prem dan cloud, dan proteksi terhadap ancaman dari dalam untuk membantu organisasi mengamankan data mereka dan memastikan memenuhi syarat kepatuhan (compliance), ” kata Safetica Regional Sales Director (CEE, MEA, APAO) Lubos Milan.

Berbagai solusi untuk menghadapi serangan ransomware tersebut dibahas dalam Prosperita Solutions Day 2023 yang merupakan acara tahunan dalam rangka kampanye IT Security PT Prosperita Mitra Indonesia.

Baca juga: Lima tips hindari “ransomware”

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button