Hiburan

Haico Veken dan Pangeran belajar bahasa Bajo untuk dalami peran film


Dialek kita kebantu sama orang-orang di sana (Labuan Bajo)

Jakarta (ANTARA) – Haico van Der Veken dan Denzel Jordan Pangeran menceritakan pengalamannya mempelajari bahasa Labuan Bajo untuk mendalami peran mereka dalam film “Nona Manis Sayange.”

Saat ditemui dalam acara “Teaser Poster dan Konferensi Pers Film ‘Nona Manis Sayange’” di Jakarta, Kamis, Haico mengatakan harus mempelajari bahasa dan dialek khas Labuan Bajo karena perannya sebagai gadis yang tinggal di sana. Menurutnya, mempelajari bahasa Bajo tersebut cukup sulit karena berbeda dari bahasa Indonesia yang dituturkannya sehari-hari.

“Lumayan susah. Kita juga waktu belajarnya beberapa hari sebelum syuting, tapi kita juga membiasakannya dengan cara pakai dialek itu setiap hari,” kata Haico.

Baca juga: Presiden ideal versi Haico Van der Veken

Beruntung, Haico dan rekan-rekan pemain lainnya diajari oleh instruktur bahasa secara khusus, sehingga cukup banyak membantu mereka. Bahkan, mereka juga melakukan observasi langsung terhadap penduduk Bajo saat mempelajari percakapan untuk mengetahui dialek yang digunakan oleh mereka.

Tidak hanya mempelajari bahasa, Haico, Pangeran, dan rekan pemain lainnya turut mempelajari budaya dari Labuan Bajo. Mereka juga diajari oleh pendamping adat khusus untuk membimbing mereka mendalami adat dan budaya di sana.

Hal tersebut dilakukan karena premis cerita dalam film “Nona Manis Sayange” berfokus pada kisah cinta dan budaya yang cukup kental di dalamnya. Haico dan rekan-rekan lainnya pun selalu bertanya perihal budaya atau istilah Bajo yang belum mereka ketahui pada pendamping adat tersebut.

“Dialek kita kebantu sama orang-orang di sana (Labuan Bajo),” kata Pangeran.

Mereka pun mengapresiasi penduduk sekitar Labuan Bajo karena banyaknya bantuan yang mereka terima, termasuk pembelajaran bahasa melalui penduduk setempat. Setiap selesai syuting, para pemain dan tim produksi pun menyempatkan diri untuk berbincang bersama penduduk.

Eratnya hubungan para pemain dengan penduduk sekitar pun membuat kepulangan mereka ke Jakarta diiringi perasaan haru sekaligus senang karena dapat berinteraksi dalam waktu yang cukup lama. Meski demikian, para penduduk memberikan cenderamata pada mereka sebelum kepulangan mereka.

“Di Labuan Bajo terkenal sama kopinya. Kita dikasih itu sama seseorang di sana, sama dikasih gelang,” kata Pangeran.

Baca juga: Cara Haico van Der Veken atasi jerawat saat syuting dan jalan-jalan

Baca juga: Haico rilis lagu ketiga “Aku Lepas Kamu Cinta”

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button