Hiburan

Tata Cara Sholat Idul Fitri 2 Rakaat Berjamaah

Tata Cara Sholat Idul Fitri 2 Rakaat Berjamaah
Tata Cara Sholat Idul Fitri(MI/Bilal Nugraha Ginanjar)

SHOLAT Idul Fitri atau Id, sebuah ibadah tahunan yang akrab di telinga kaum muslim di seluruh dunia, menjadi momen bersejarah yang dirayakan secara berjama’ah dan beramai-ramai. Dalam konteks bahasa, kata “Id” berasal dari “al-Aud”, yang berarti kembali dan berulang, mencerminkan keberulangan perayaan ini setiap tahunnya.

Pada hari raya Idul Fitri (Hari Raya), umat Muslim menerima berbagai karunia dari Allah SWT., seperti memakan makanan siang setelah berpuasa di bulan Ramadan, membayar zakat fitrah, melaksanakan kurban, dan menikmati daging hewan kurban. Hari Id memancarkan aura kemenangan, kebahagiaan, dan kesenangan bagi umat Islam.

Sebelum Islam, masyarakat Arab jahiliyah merayakan dua hari raya, yaitu Nairuz dan Mahrajan, dengan pesta pora dan kegiatan yang tidak Islami. Namun, dengan kedatangan Rasulullah SAW, tradisi ini digantikan dengan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, yang merupakan momen kemenangan dan kemajuan Islam.

Baca juga : Khutbah Salat Idul Fitri: Sembilan Pelajaran dari Madrasah Ramadan

Sholat Id adalah sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Baik laki-laki maupun perempuan muslim dianjurkan untuk menghadiri sholat Id di lapangan terbuka, bahkan perempuan yang sedang haid disarankan untuk hadir dan mendengarkan khotbah Id.

Terdapat perbedaan pendapat di antara mazhab tentang tempat pelaksanaan sholat Id. Pandangan mazhab Maliki, Hanafi, Hambali, dan Syafi’i adalah sebagai berikut:

  • Mazhab Maliki: Melaksanakan sholat Idul Fitri di tanah lapang lebih disukai, terutama bagi penduduk Makkah.
  • Mazhab Hanafi: sholat Idul Fitri di tanah lapang lebih disukai daripada di masjid, bahkan jika masjid tersebut besar.
  • Mazhab Hambali: Sunnah melaksanakan sholat Idul Fitri di tanah lapang, kecuali bagi penduduk Makkah yang lebih disarankan di Masjidil Haram.
  • – Mazhab Syafi’i: Lebih baik jika masjid memiliki ruang yang cukup untuk menampung jamaah, namun pelaksanaan di lapangan juga diperbolehkan.

Sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri, ada beberapa hal yang disarankan untuk dilakukan, seperti mandi, mengenakan pakaian terbaik, makan, menggunakan wangi-wangian, dan mendengarkan khutbah dengan khusyuk.

Baca juga : Saf Lelaki dan Perempuan Bercampur, Salat Sah atau Batal?

Syarat dan rukun sholat Idul Fitri sama dengan sholat fardhu, namun dengan perbedaan bacaan niat dan takbir sebanyak dua belas kali. Tata cara sholat Id meliputi menghadap kiblat, membaca niat dalam hati, takbir tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua, serta khutbah setelah sholat.

Hikmah yang terkandung dalam sholat Idul Fitri adalah mempererat persaudaraan, meningkatkan kasih sayang, menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah melalui dzikir dan doa, serta meningkatkan rasa tanggung jawab sebagai umat Muslim.

Dengan memahami makna dan tata cara sholat Idul Fitri, umat Muslim di seluruh dunia dapat merayakan momen bersejarah ini dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan.

Baca juga : Kiat Memilih Baju Koko di Hari Raya Idul Fitri

Tata Cara Sholat Idul Fitri

Sholat Idul Fitri dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri sebanyak 2 rakaat, dengan takbir sebanyak tujuh kali di rakaat pertama dan lima kali di rakaat kedua. Berikut ini adalah tata cara sholat Idul Fitri:

1. Membaca Niat Sholat Idul Fitri

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Arab-Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini (imâman/ma’mûman) lillahi ta’ala Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah ta’ala”

Jika menjadi imam, detikers mengucapkan “imâman” dalam niat, dan “ma’mûman” jika menjadi makmum.

Baca juga :  Niat Mandi Sebelum Salat Idul Fitri untuk Laki-laki dan Perempuan

2. Melakukan Takbiratul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Takbir Sebanyak 7 Kali (Rakaat Pertama)

Setelah takbiratul ihram dan doa iftitah, takbir dilakukan sebanyak tujuh kali. Di antara setiap takbir, disarankan untuk membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Arab-Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa’ashiilaa

Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang”

Atau bisa juga membaca tasbih berikut ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab-Latin: Subhanallah walhamdulillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar wala haulawala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

5. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbir sebanyak tujuh kali, membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat pendek seperti biasanya dalam sholat fardhu dan sunnah. Rakaat pertama dianjurkan membaca Surat Al-A’la.

6. Ruku’ dan Berdiri Lagi

Setelah membaca surat pendek, rukun selanjutnya adalah ruku’ seperti biasanya dalam sholat. Kemudian dilanjutkan dengan sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri untuk rakaat kedua. Bacaannya sama seperti dalam sholat biasa.

7. Takbir Lima Kali (Rakaat Kedua)

Di rakaat kedua, takbir dilakukan sebanyak lima kali. Bacaan di antara takbir sama seperti pada rakaat pertama.

8. Mengulangi Rukun Seperti Rakaat Pertama

Setelah takbir sebanyak lima kali, rukun sholat Idul Fitri berikutnya sama seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah, ruku’, sujud, hingga salam. Di rakaat kedua, disarankan membaca Surat Al-Ghasyiyah.

Dengan memahami tata cara sholat Idul Fitri, umat Muslim dapat melaksanakannya dengan baik dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. (Z-10)


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button