Daerah

Dolar AS melemah setelah Fed bertahan


New York (ANTARA) – Dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada posisi 5,00-5,25 persen di akhir pertemuan Juni, sejalan dengan ekspektasi.


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,07 persen menjadi 103,2667 pada akhir perdagangan, setelah mencapai posisi terendah empat minggu di awal sesi.

“Mempertahankan kisaran target stabil pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter,” kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dalam sebuah pernyataan.

The Fed juga memproyeksikan ekonomi tumbuh 1,0 persen tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan 0,4 persen pada Maret. Perkiraan pertumbuhan PDB untuk tahun 2024 diturunkan sebesar 0,1 poin persentase menjadi 1,1 persen.

Dalam komentar pembukaan pada konferensi persnya, Ketua Fed Powell mengatakan bahwa “hampir semua” pembuat kebijakan “berharap akan tepat untuk menaikkan suku bunga lebih jauh hingga akhir tahun.”

Prakiraan baru yang dirilis bersamaan dengan keputusan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pejabat Fed memperkirakan suku bunga dana federal naik menjadi 5,6 persen, menunjukkan dua kenaikan lagi lebih lanjut hingga Desember.

Baca juga: Harga emas terangkat 10,30 dolar saat tekanan inflasi AS mereda

Baca juga: Harga minyak jatuh tertekan Fed


 

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Faisal Yunianto


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button