Politik

Robert Mugabe : Okezone News

ROBERT Gabriel Mugabe, resmi menjadi mantan Presiden Zimbabwe pada Rabu 22 November. Hampir empat dekade memimpin, akhirnya pemimpin tertua itu memutuskan pensiun setelah militer mengkudeta kekuasaannya.

Mundurnya Robert Mugabe sebagai Presiden Zimbabwe disambut baik oleh masyarakat negara di bagian selatan Afrika tersebut. Masyarakat sampai turun ke jalan untuk merayakan lengsernya pria 93 tahun itu.




Warga berdansa, berteriak, dan tertawa lepas saat mendengar Mugabe meletakkan jabatannya sebagai Presiden Zimbabwe. Anggota Parlemen Zimbabwe pun melakukan hal serupa, menyambut lengsernya pemerintahan 37 tahun Mugabe.

Robert Mugabe berkuasa ketika Zimbabwe merdeka pada 1980. Selama pemerintahannya, ia banyak dikritik karena melakukan penindasan, memanipulasi pemilihan, dan menghancurkan perekonomian negara.

Mugabe Muda

Robert Mugabe lahir pada 21 Februari 1924 di Kutama, bagian timur laut Salisbury (sekarang Harare, ibu kota Zimbabwe), saat negara itu masih bernama Rhodesia. Mugabe menikahi istri pertamanya, yaitu perempuan asal Ghana, Sally Hayfron, di Rhodesia Selatan pada April 1961.

Mantan guru dengan tujuh gelar universitas ini mulai dikenal setelah memimpin perang gerilya berdarah melawan penguasa kolonial kulit putih. Ia sempat dipenjara selama 10 tahun akibat “pidato subversif” yang dia sampaikan pada 1964.

Setelah keluar dari penjara pada 1974, Robert Mugabe menyebabkan pergerakan politik di Rhodesia. Ia membakar semangat masyarakat untuk melawan penguasa kolonial yang rasis.

Mugabe melintasi perbatasan ke negara tetangga, Mozambik, untuk meluncurkan perang gerilya berkepanjangan demi kemerdekaan. Perjuangan rakyat berhasil dan Mugabe bisa kembali ke Rhodesia pada 1979. Ia pun menjadi Perdana Menteri pertama pada 1980 di negeri yang akhirnya dinamai Zimbabwe.

Saat Robert Mugabe menjadi presiden, istrinya meninggal karena penyakit ginjal pada 1992. Ia pun menikah lagi dengan istrinya saat ini, Grace Mugabe, pada 1996.


Follow Berita Okezone di Google News


Mugabe Mulai Keras

Pada awal pemerintahannya, Robert Mugabe dipuji karena meningkatkan layanan sosial. Ia membangun sekolah-sekolah dan sejumlah rumah sakit.

Namun di saat bersamaan pula, ia mempelopori tindakan brutal terhadap oposisi politiknya yang dipimpin oleh mendiang Joshua Nkomo. Komisi Katolik untuk Keadilan dan Perdamaian mengklaim, aksi Mugabe ini merenggut nyawa 20 ribu orang,


BACA JUGA: Bertemu Satu Meja, Para Pemimpin Parpol Penguasa Zimbabwe Rencanakan Kudeta Presiden Mugabe 

Puluhan ribu orang yang sebagian besar pendukung Nkomo, terbunuh dalam tragedi “Gukurahundi” di daerah yang dulunya dikenal sebagai wilayah Ndebele di Zimbabwe. Tragedi ini didalangi pasukan Brigade 5, yang dilatih Korea Utara.

Nkomo adalah inisiator perjuangan nasionalis untuk kemerdekaan Zimbabwe. Peristiwa “Gukurahundi” berakhir hanya dengan penandatanganan Perjanjian Persatuan, antara partai Mugabe (Zanu-PF) dan partai Nkomo (PF-Zapu).

Robert Mugabe resmi menjadi presiden pada 1987. Peran perdana menteri saat itu juga dihapuskan.

Semenjak itu, Mugabe terus memimpin lewat pemilihan umum yang kontroversial. Kritikus mengklaim bahwa Mugabe terus mencurangi pemilihan, termasuk pada 2008. Saat di mana Mugabe kalah dari Perdana Menteri, Morgan Tsvangirai.

Meski begitu, Mugabe tetap mendapat dukungan karena berbicara untuk orang miskin. Sementara para kritikus, mengklaim Robert Mugabe telah menjadi pemimpin yang otoriter.

Kegagalan dan Pencapaian Mugabe

Peraturan-peraturan Robert Mugabe rupanya mulai membuat ekonomi Zimbabwe semakin krisis. Padahal negara itu pernah menjadi yang terkaya di Benua Afrika.

Saat itu ia berhasil memberdayakan warga kulit hitam di Zimbabwe dan melakukan reformasi kepemilikan tanah. Mugabe bersama pejuang kemerdekaan lainnya memenangkan kepemilikan tanah kembali dari minoritas kulit putih.

 

Ribuan petani kulit putih dipaksa keluar. Namun hal itu juga yang rupanya membuat Zimbabwe hancur karena 75 ribu hektar lahan yang dimiliki petani kulit putih adalah lahan produktif.

Kebijakan soal tanah itu juga menjadi tidak jelas. Padahal tanah, seperti di banyak negara Afrika lainnya, adalah topik yang sangat emosional.

Gejolak Militer Hingga Pengunduran diri

Robert Mugabe sempat punya seorang wakil presiden bernama Emmerson Mngangagwa, yang juga seorang pejuang kemerdekaan Zimbabwe. Namun Mngangagwa dilengserkan pada 8 November oleh Mugabe karena menunjukkan sifat tidak setia.

Mngangagwa menjadi pejuang kemerdekaan terakhir yang berada di samping Mugabe sejak merdeka dari Inggris pada 1980.

Setelah dipecat, Mngangagwa segera melarikan diri dari Zimbabwe. Ia pun dianggap sebagai pengganti presiden yang sedang sakit, dan penggulingannya tampaknya membuka jalan bagi Ibu Negara, Grace Mugabe.

 
BACA JUGA: Delapan Hari Penuh Drama, Presiden Zimbabwe Akhirnya Resmi Mengundurkan Diri

Komandan Angkatan Darat, Constantino Chiwenga, mengatakan pada Senin, 13 November, bahwa militer akan bertindak jika pembersihan terhadap pejuang pembebasan perang tidak dihentikan.

Para veteran perang dan pejuang revolusi tanah dari petani kulit putih mulai menganggap Robert Mugabe pengkhianat. Akhirnya pendukung Mnangagwa semakin meluas dari berbagai kelompok pemimpin veteran perang.

Hal inilah yang mengundang gejolak pergerakan militer untuk melengserkan Mugabe. Belakangan, partai Zanu-PF sendiri memecatnya dari kepemimpinan.

Puncaknya, Parlemen Zimbabwe pun riuh dalam sorak sorai saat pembicaranya, Jacob Mudendahe, mengumumkan pengunduran diri sang presiden pada Selasa 21 November. Ini adalah akhir yang luar biasa dari kepala negara tertua di dunia setelah 37 tahun berkuasa.

Biodata Singkat

Nama Lengkap: Robert Gabriel Mugabe

Tempat Tanggal Lahir: Kutama, 21 Februari 1924

 

Nama Istri:

– Sally Hayfron

– Grace Mugabe

Nama Anak:

– Bona Mugabe

– Robert Peter Mugabe Jr.

– Michael Nhamodzenyika Mugabe

– Chatunga Bellarmine Mugabe

Jenjang Pendidikan:

– Pendidikan dasar di Sekolah Marist Brother dan Jesuit

– Kutama College

– University of Fort Hale

– University of South Africa

 – University of London External Programme.

Jenjang Karier:

– Bergabung dengan Partai Zimbabwe African National Union (ZANU) 1960

– Menjadi pemimpin Partai Zimbabwe African National Union (ZANU) sejak 1975 hingga 1980

– Perdana Menteri Zimbabwe pada 1980-1987

– Presiden Zimbabwe 1987-2017

(Hotlas Mora Sinaga/Magang)


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button