Otomotif

Tips Hindari Kepadatan Lalu Lintas di Liburan Nataru : Okezone Otomotif

JAKARTA – Momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) diprediksi akan ada pergerakan 107 juta orang, dan mobilitas didominasi oleh mobil pribadi. Untuk itu, penting melakukan manajemen waktu perjalanan jikalau pada bisa sampai tempat tujuan sesuai jadwal.


Berbagai persiapan, seperti kondisi fisik, kendaraan, dan meminimalisir barang bawaan perlu dilakukan. Ini ditujukan jikalau pada perjalanan terasa aman dan nyaman ketika terjebak kepadatan lalu lintas.

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat ingin melakukan perjalanan libur Nataru adalah pemilihan waktu perjalanan. Diharapkan masyarakat memilih waktu yang tidak terlalu ketat, terutama terkait jadwal libur.

“Untuk menghindari kemacetan, salah satu kuncinya adalah manajemen waktu. Tapi untuk libur Natal dan Tahun Baru, serta lebaran, pasti semua akan kena macet. Bahkan bagi yang berangkat hari H di pagi hari pasti akan terjebak macet,” kata Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), kepada MNC Portal.

Kondisi fisik dan mental juga perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan libur Nataru. Untuk menjaga kondisi fisik tetap prima dan mental tetap terjaga sepanjang perjalanan, istirahat berkala perlu dilakukan.

“Kunci dari melakukan long trip adalah istirahat berkala, kalau menggunakan sistem target bahaya sekali. Jadi, kalau ingin Tahun Baru di tempat tujuan, maka dua hari sebelumnya sudah melakukan perjalanan,” ujarnya.

Sony juga menyampaikan pelaku perjalanan libur Nataru dengan menggunakan mobil pribadi harus bisa mengatur jadwal istirahat. Menurutnya, itu sangat perlu dilakukan oleh seorang pengendara jikalau pada perjalanan lebih aman.


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya


“Ini penting banget, karena banyak sekali kecelakaan ketika memaksakan untuk mengemudi. Atur jadwal istirahat, meski hanya berhenti di rest area untuk meregangkan tubuh dan sebagainya, kondisi psikis kita akan memengaruhi cara mengemudi,” ucapnya.

Kondisi mental seorang pengemudi, diungkapkan Sony akan terkuras jika memaksakan berkendara dalam waktu yang lama. Pasalnya, mereka hanya fokus berkendara dan tak bisa melakukan aktivitas lainnya di dalam mobil seperti penumpang lain. 

“Di dalam kabin itu kan visibilitas terbatas dan kita juga merasa dikungkung di dalam ruangan. Artinya kita harus istirahat, kemudian menghirup udara jikalau pada aliran darah lancar. Bahkan, kita harus menstimulasi penglihatan dan penciuman,” jelasnya.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button