Olahraga

Tinjau Renovasi Stadion Kanjuruhan, DPR RI: Progres Baru 30 Persen Ditargetkan Selesai Akhir 2024! : Okezone Bola

MALANG – Komisi X DPR RI meninjau proses renovasi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka pun menyebut bahwa proses renovasi Stadion Kanjuruhan kini baru 30 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2024.

Total, ada lima anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, olahraga, dan kesenian meninjau langsung pembangunan Stadion Kanjuruhan. Mereka langsung mengecek progres pembangunan dari area sisi barat stadion.

Renovasi Stadion Kanjuruhan

Anggota Komisi X DPR RI itu langsung memasuki area proyek. Sementar aitu, sejumlah awak media hanya diperkenankan menunggu di luar area pdi dapat pembatas renovasi Stadion Kanjuruhan.

Terlihat dari area barat Stadion Kanjuruhan, proses pembangunan memang masih terus berlangsung. Pdi dapat terbuat dari seng setinggi sekira 2 meter terpasang memutar di area stadion selama proses renovasi.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyatakan kedatangannya dan beberapa anggota Komisi X DPR RI untuk mengecek progres pembangunan Stadion Kanjuruhan. Apalagi, pembangunan stadion ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Hari ini kita dibagi tiga ada yang ke Malang, Sidoarjo, Bali. Semuanya ke stadion karena bukan pada fisiknya, fisik itu ada problematika, problematika fisik yakni bangunan,” kata Abdul Fikri Faqih, usai kunjungan ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Kamis (14/3/2024).

Abdul Fikri menyebut hasil peninjauan kali ini progres pembangunan stadion masih di persentase 30 persen dari total yang ditargetkan. Tetapi, ia sendiri belum melihat secara fisik pembangunan sisi bagian stadion mana yang dilakukan karena anggota Komisi X hanya menerima penjelasan dari PT Waskita Karya, selaku pemenang tender pengerjaan proyek pembangunan.

“Ini tadi ada beberapa yang sudah 50 persen, ada yang baru 30 persen. Semua rata-rata 30 persen, semua total baru 30 persen. Targetnya Desember 2024 selesai,” bebernya.

“Kalau secara fisik kita enggak paham, enggak tahu kita dapat 30%, kita terima saja. Kita bukan ke fisik sebetulnya, hanya problematika fisik sudah diselesaikan belum,” tambahnya.


Follow Berita Okezone di Google News


Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya

Karena itu, Abdul Fikri memastikan bahwa proses pembangunan Stadion Kanjuruhan, di dapat sesuai spesifikasi dan anggaran yang dikeluarkan oleh negara melalui APBN, di beberapa stadion di Indonesia. Termasuk, keinginan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang menginginkan Pintu 13 tidak dibongkar dan didirikan monumen untuk berdoa para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

“Sungguh pun Gate 13 itu masih di-hold, karena ada beberapa pihak yang minta itu diabadikan. Saya kira itu kita enggak tahu. Ini makanya kenapa Komisi X datang tadi sudah dijelaskan anggarannya berapa, anggaran Rp330 miliar, sekarang berapa persen, itu diekspos, disampaikan kepada publik,” tutur Abdul Fikri.

Abdul Fikri memastikan, ke depan, jika ada fungsi, kendala, hingga spesifikasi yang tidak sesuai peruntukan sebenarnya, Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja pemerintah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bakal mengingatkan. Mereka juga kan melibatkan masyarakat dan beberapa elemen persepakbolaan di Indonesia untuk memberikan masukan.

“Jadi, kalau ada kendala-kendala kita akan datang lagi, supaya itu bisa dibuka disampaikan ke publik dan dengan demikian tidak ada yang enggak ada solusinya. Nanti kalau ditutup-tutupi, akan ada problematika berikutnya, salah satu usaha dengan kunjungan kali ini adalah supaya ada ekspos,” ungkap dia.

Abdul berharap progres pembangunan stadion ini berjalan seperti yang direncanakan. Dia juga berharap sudah bisa dipakai pada Agustus 2024.

“Targetnya Desember 2024 selesai, tapi atas permintaan Pak Bupati supaya yang minimal 90 persen selesai bulan Agustus selesai. Karena beliau tidak punya lapangan untuk merayakan hari ulang tahun kemerdekaan,” jelasnya.

Sementara itu Nuri Hidayat, salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengakui bila pihak keluarga korban sebenarnya tidak pernah menolak rencana pembangunan Stadion Kanjuruhan. Tetapi, proses hukum dan pintu 13 yang jadi lokasi banyaknya korban tragedi Kanjuruhan, bisa dijadikan monumen dan disediakan tempat untuk berdoa.

“Keluarga korban pada dasarnya ingin mempertahankan Gate 13 untuk sarana berdoa kami, bukan karena mistisnya seperti itu, jadi supaya jadi pengikat, bahwa pernah terjadi tragedi Kanjuruhan ini dan supaya tidak terulang lagi di tempat-tempat lain. Jadi bukan menolak pembangunan, kita nggak,” ucap Nuri Hidayat, pria asal Bululawang, Kabupaten Malang.


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button