Otomotif

Isuzu Perkenalkan Konsep Swap Baterai untuk Truk Listrik : Okezone Otomotif

JAKARTA – Isuzu pertimbangkan konsep stasiun penggantian baterai atau swap, sebagai solusi kunci untuk mengadopsi kendaraan listrik (EV) secara massal, terutama pada truk ringan yang memiliki jam kerja yang padat.


Sebelumnya mereka telah memperkenalkan EVision Cycle Concept pada Japan Mobility Show sebagai solusi yang kompatibel dengan truk ringan listrik terbaru Isuzu, N Series.

Truk ini dijadwalkan akan diluncurkan di pasar Australia pada 2025, dengan rencana untuk menguji coba di pasar domestik mereka, sebelum kemungkinan di perluas secara global.

 BACA JUGA:

Dilansir dari carsguide, Jumat (17/11/2023), konsep stasiun penggantian baterai ini diharapkan bisa menurunkan biaya operasional truk listrik hingga mendekati truk diesel.

Menurut Konstantin Kriegelsteiner, Wakil Presiden Divisi Strategi Perusahaan Isuzu Motors Limited, biaya terbesar dalam truk listrik adalah baterai itu sendiri.

“Seperti yang bisa Anda lihat, biaya terbesar dalam truk adalah baterainya sendiri, jadi jika Anda mengoptimalkan penggunaan baterai dan Anda dapat menggunakan baterai yang jauh lebih kecil, pada akhirnya tidak akan jauh lebih mahal daripada truk bermesin pembakaran dalam, itulah sebabnya kami percaya pada konsep tukar baterai,” ujarnya.

Truk listrik N Series Isuzu telah tersedia dengan berbagai konfigurasi baterai hingga 100 kWh. Namun, meskipun memiliki kapasitas baterai 100 kWh, truk ringan ini hanya mampu melakukan perjalanan sekitar 200 km karena ukuran dan fungsinya.

Pengembangan konsep penggantian baterai Isuzu memungkinkan modul baterai 20 kWh yang kosong dapat diganti dalam waktu sekitar tiga menit. Ini memungkinkan para pengemudi untuk tetap lanjut untuk melaksanakan tugasnya.

Ide di balik konsep ini muncul dari keterbatasan sumber daya yang diperlukan untuk membuat baterai lithium-ion. Isuzu percaya bahwa memaksimalkan waktu operasional lebih efektif daripada menggunakan baterai yang lebih besar yang memerlukan waktu pengisian yang lama.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah keharusan adanya keseragaman dan kerjasama lintas merek dalam pengembangan teknologi ini. Tidak ada kesepakatan tentang ukuran, posisi, komposisi baterai antar merek, dan stasiun penggantian baterai juga harus kompatibel dengan berbagai gaya bodi dan dimensi.

Alvitho Devano


Follow Berita Okezone di Google News


(ima)


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button