Gaya Hidup

Lima cara hidup dengan keluarga positif HIV


Jakarta (ANTARA) – Perlu beberapa hal untuk diketahui bila hidup dengan anggota keluarga yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) agar dapat terus mendukung orang yang kita cintai.

Terlepas dari kesalahpahaman populer, HIV tidak menular melalui gigitan makanan atau minum dari cangkir yang sama, bersin di dekatnya, atau berpelukan.

Virus ini menular melalui darah dan cairan kelamin, kata direktur medis MISTR, Jon McGarry, MD, seperti dilansir Healthline, dikutip Sabtu.

“Itu tidak bisa disebarkan melalui kontak biasa dengan teman, anggota keluarga, atau teman sekamar lain yang positif,” katanya.

Karena informasi yang salah seputar HIV berlimpah, diagnosis HIV dapat mengguncang dunia seseorang. Jika orang terdekat baru-baru ini positif HIV, memberikan ruang bagi mereka adalah penting. Berikut lima cara yang dapat membantu bila hidup dengan pengidap HIV.

1. Mendidik diri sendiri tentang HIV

Jika memiliki pertanyaan tentang HIV, hindari bertanya kepada seseorang yang positif HIV. Sebaliknya, lakukan riset. Anda juga dapat berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mempelajari lebih lanjut.

Ketika seseorang pertama kali mengetahui bahwa mereka mengidap HIV, mereka perlu fokus pada kesejahteraan emosional dan fisik mereka sendiri.

“Mendidik orang lain tentang HIV bisa sangat menguras tenaga dan membebani orang yang positif,” kata McGarry.

2. Bongkar mitos dan kesalahpahaman tentang HIV

“Salah satu kesalahpahaman paling umum yang dimiliki orang adalah tidak aman hidup dengan seseorang yang HIV-positif,” ujar McGarry.

Kenyataannya adalah aman untuk hidup dengan anggota keluarga, teman sekamar, atau teman yang HIV-positif.

Kesalahpahaman lain tentang HIV adalah bahwa HIV hanya menyerang pria gay atau pria yang berhubungan seks dengan pria. Tetapi HIV tidak terbatas pada satu jenis kelamin, seksualitas, atau anatomi.

Ini adalah virus yang dapat tertular siapa saja jika mereka mengalami paparan darah, air mani, atau cairan vagina yang mengandung virus.

3. Kembangkan strategi

“Jika anggota keluarga atau teman sekamar HIV menggunakan obat-obatan yang membutuhkan jarum, harus ada wadah benda tajam di rumah untuk membuang jarum bekas dengan aman,” jelas McGarry.

Ia juga mengatakan bila orang terdekat positif HIV mengalami luka parah yang mengeluarkan darah dan membutuhkan pertolongan, sebaiknya kenakan pakaian dan sarung tangan lateks untuk pelindung sebelum merawatnya.

4. Terus berkomunikasi

Sebagai anggota keluarga dan orang terkasih lainnya dari orang dengan HIV, Anda memainkan peran pendukung yang penting.

Dukungan adalah apa yang akan memberi mereka kenyamanan dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk terus memprioritaskan kesehatan mereka secara keseluruhan, mengarahkan pengobatan HIV, dan hubungan mereka di luar rumah.

5. Kesehatan mental diri sendiri

Penting juga untuk tetap memikirkan diri sendiri. Hidup dengan orang positif HIV yang dicintai bisa jadi sulit.

Wajar jika merasa stres, takut, atau kewalahan. Mempertimbangkan untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental tentang perasaan Anda atau bergabung dengan kelompok dukungan untuk orang-orang terkasih yang HIV-positif mungkin akan membantu.

Baca juga: Kemenkes: Hilangkan stigma negatif penderita PMS

Baca juga: Kemenkes: Epidemi HIV berkorelasi erat dengan naiknya kasus sifilis

Baca juga: Kemenkes temukan 5.100 kasus baru ibu rumah tangga terkena HIV

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button