Hiburan

Daffa Wardhana rela cukur rambut botak untuk film “Pemukiman Setan”


Jakarta (ANTARA) –

Aktor Daffa Wardhana rela berpenampilan botak untuk pertama kalinya untuk memerankan sosok bad boy, anak nakal, sebagai Fitrah di film terbarunya yang bergenre laga horor “Pemukiman Setan”.

 

“Ini pertama kali dalam seumur hidup aku rambut dipotong botak, sampai mamaku kaget, di karakter ini pakai tato juga,” ucap Daffa Wardhana dalam konferensi pers penayangan perdana trailer “Pemukiman Setan” di Jakarta, Jumat.

 

 

Daffa Wardhana pun menjawab tantangan tersebut dengan memberikan referensi karakter berpenampilan botak dalam serial luar negeri yang pernah dia tonton. Meskipun begitu dia mengaku senang bisa menyampaikan karakternya dengan baik dan menjadi tampilan yang baru baginya.

 

“Aku juga pastinya merasa sangat tertantang dan pengen kasih sesuatu yang baru secara look, dulu kan juga tidak berpikiran kerja di dunia akting, jadi, rambut segitu-segitu aja,” kata Daffa Wardhana, anak dari aktris Marini Zumarnis.

 

Dalam film “Pemukiman Setan”,  Daffa juga dituntut harus bisa berbahasa Jawa Malang. Untuk itu, dia bersama rekan mainnya Bhisma Mulya dan Ashira Zamita melakukan latihan berbahasa Jawa Malang dengan kru dan penulis skenario selama tiga minggu supaya di bahasa yang keluar terdengar natural dan tidak dibuat-buat.

 

“Karakter aku 90 persen bahasa Jawa, sama Bhisma dan Ashira pakai bahasa Jawa, cuma diberi kenyamanan, kita workshop 3 minggu full diajarin bahasa Jawa dan ini Jawa Malang lebih susah lagi bukan Jawa halus, tapi, Jawa kasar,” kata dia.

 

Daffa mengatakan penyampaian dialog dengan bahasa Jawa Malang juga yang menjadi inti dari film itu yang ingin memberikan keaslian dari budaya Indonesia.

 

Daffa juga berpendapat jika penyampaian bahasanya terlalu berlebihan atau di buat-buat, akan memberi kesan jelek di film tersebut dan membuat penonton kecewa.

 

“Bahasa Jawa umpatan pun harus tepat penyampaiannya nggak kebanyakan juga, itu sangat dijaga di produksi ini jadi sebisa mungkin dapetin Jawa-nya, kalo bahasanya nggak bener sayang bisa bunuh filmnya,” kata dia.

 

Dia pun berharap bisa menyampaikan perannya di film ini dengan baik dan bisa diterima oleh penonton “Pemukiman Setan” saat tayang nanti.

 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button