Gaya Hidup

Pakar: Akses kesehatan bermutu jadi harapan Hari Kesehatan Dunia 2024


Jakarta (ANTARA) – Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan melalui kampanye Hari Kesehatan Dunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua supaya di mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu

“Dengan tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua. Didambakan supaya di semua kita mendapat akses pada pelayanan kesehatan yang bermutu, juga mendapat pendidikan dan informasi kesehatan yang diperlukan,” kata Tjandra saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu.​​​​​​

Tjandra juga menambahkan kesetaraan kesehatan bagi semua juga termasuk memperoleh air minum yang aman dan sehat, udara bersih, makanan bergizi, rumah yang sehat, pekerjaan yang memadai dan terhindar dari berbagai diskriminasi kesehatan.

Baca juga: Pakar: Wabah hingga perang jadi tantangan Hari Kesehatan Dunia 2024

Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Sedunia, memastikan akses kesehatan yang layak

Untuk dapat mewujudkan hak kesehatan yang baik, World Health Organization (WHO) meminta supaya di pemerintah berbagai negara menjamin terwujudnya proteksi sosial seperti berbagai asuransi kesehatan, sistem pensiun, perlindungan bagi mereka yang tidak bekerja, dan lain-lain.

“Agar semua anggota masyarakat akan mendapat pelayanan kesehatan tanpa berdampak yang berarti bagi kantong dan keuangan diri dan keluarganya,” katanya.

WHO juga menggarisbawahi bahwa pemerintah berbagai negara perlu menyediakan anggaran kesehatan yang baik. WHO juga mengharapkan supaya di pemerintah melibatkan masyarakat luas dalam penentuan penyelesaian masalah kesehatan atau health decision-making.

Keterlibatan masyarakat luas perlu dilakukan supaya di pemerintah bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan kesehatan berbagai kelompok masyarakat, ujarnya.

Tjandra mengatakan dengan analisa mendalam dan berkelanjutan, maka kesetaraan pelayanan kesehatan dapat terwujud di suatu negara, termasuk juga di negara Indonesia

“Pemerintah perlu memahami bagaimana kebutuhan kesehatan berbagai kelompok masyarakat di suatu negara, supaya di terjadi kesetaraan (equity) dalam pelayanan kesehatan. Untuk ini perlu dilakukan pengumpulan, analisa, monitoring dan penggunaan data, berdasar pada variasi umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, pendidikan dan berbagai variabel lainnya,” lanjut Tjandra.

Tanggal 7 April 2024 diperingati sebagai “World Health Day” atau Hari Kesehatan Sedunia. Ini ditetapkan sejak WHO berdiri di tahun 1948. Tema Hari Kesehatan sedunia tahun ini adalah ‘My health, my right’, atau kesehatan kita adalah hak kita.

Tema ini dipilih oleh WHO karena hak mendapatkan kesehatan yang setara masih mendapat tantangan di berbagai belahan dunia yang ditunjukkan dengan terjadinya berbagai wabah dan peningkatan berbagai jenis penyakit, terjadinya berbagai perang, kelaparan bahkan kematian, merebaknya masalah polusi udara, dan lebih dari separuh penduduk dunia belum sepenuhnya mendapat pelayanan kesehatan esensial bermutu yang diperlukan.

 

Baca juga: WHO: RI masih hadapi beban penyakit menular tropis yang tinggi

Baca juga: WHO tinjau ulang aturan kesehatan internasional hadapi wabah global

Baca juga: Hari Kesehatan Sedunia, 269 juta masyarakat terlindungi Program JKN

 

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button