Otomotif

Kalimantan Menuju Ekonomi Hijau

Kalimantan Menuju Ekonomi Hijau
Green Seminar Empowering The Economy of Kalimantan Through Sustainable and Green Initiatives di Banjarmasin, Selasa (10/9).(MI/Deny Susanto)

PEMERINTAH daerah di Kalimantan berkomitmen dalam pengembangan ekonomi hijau. Eksploitasi sumber daya alam dan industri ekstraktif telah mengancam kelestarian lingkungan dan ekosistem.

Hal ini ditegaskan dalam gelaran Green Seminar Empowering The Economy of Kalimantan Through Sustainable and Green Initiatives di Banjarmasin, Selasa (10/9). “Konsep ekonomi hijau merupakan upaya membangun peradaban yang lebih peduli pada pelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan masa datang,” tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banjarmasin, Fajar Majardi.

Dia mengatakan pemerintah berkomitmen pada konsep pembangunan ekonomi hijau, mendukung pembangunan Kalimantan baru yang ramah lingkungan melalui sinergi antara pemerintah, dunia usaha, perbankan, LSM, masyarakat dan para pihak lainnya.

Baca juga : KLHK Ambil Langkah Preventif untuk Cegah Karhutla di Kalimantan Tengah

Menurut Fajar, pemanfaatan kekayaan alam seperti di Kalimantan Selatan perlu mengedepankan konsep berkelanjutan dan inklusif. Selama ini ekonomi Kalsel masih didominasi sektor pertambangan batubara. Di sisi lain komoditas tambang rentan dipengaruhi pasar global. Kondisi ini menyebabkan pertumbuban ekonomi Kalsel fluktuatif terlebih pada 2024 terjadi penurunan produksi batubara, akibat penuruman permintaan Tiongkok dan India.

“Eksploitasi tambang juga berdampak pada kelestarian lingkungan, mengancam ekosistem. Dalam 10 tahun terakhir isu perubahan iklim mencuat. Karena itu konsep ekonomi hijau sangat diperlukan, meski menghadapi tantangan besar,” ujarnya.

Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dianor mengatakan Kalsel punya peran strategis dalam pengembangan ekonomi hijau. “Kalsel dengan kekayaan alam berupa hutan tropis keanekaragaman hayati dan sumber daya alam melimpah menjadi tanggung jawab besar untuk mengelolanya. Perubahan iklim dan isu lingkungan tanggung jawab bersama,” ujar Agus.

Baca juga : Sejumlah Wilayah Berpotensi Alami Kekeringan di Musim Kemarau Tahun ini

Pihaknya berharap green seminar ini tidak hanya bicara masalah tetapi dapat menemukan solusi, cara pandang dan perilaku. Diakuinya hingga kini ekonomi Kalsel masih ditopang SDA batubara yang sangat tergantung pada harga komoditas global. Konsep ekonomi hijau ini harus disiapkan secara cermat.

Pemprov Kalsel sendiri tengah fokus pada tranformasi ekonomi Kalimantan baru. Melalui pemetaan sumber ekonomi baru non ekstraktif, guna menciptakan peradaban yang lebih ramah lingkungan. Pada bagian lain, salah satu keynote speak Profesor Kornelis Blok menegaskan tentang potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar berupa matahari, panas bumi dan angin termasuk di Kalimantan.

Green seminar ini juga ditandai pengumuman dan pemberian penghargaan kepada para pemenang kompetisi Greenovation 2023. (N-2)

 


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button