Teknologi

Anggaran Belanja Turun, Target Pertumbuhan Ekonomi 5% Berat

Target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5% diprediksi akan sulit tercapai. Pasalnya, di saat bersamaan, pemerintah menetapkan anggaran belanja produktif untuk periode 2024 lebih rendah ketimbang realisasi di 2023.

Hal itu tercermin dari belanja barang ditetapkan hanya sebesar Rp410,9 triliun atau turun 1,72% dibandingkan serapan di 2023. Kemudian, belanja modal hanya dianggarkan Rp244,4 triliun atau turun 20,47% dari realisasi 2023 yang mencapai Rp 307,3 triliun.

Terakhir, belanja infrastruktur hanya mendapat porsi Rp 422,7 triliun. Padahal, di tahun sebelumnya realisasi mencapai Rp455,8 triliun, yang artinya turun 7,26%.

Baca juga: Tantangan Ekonomi Indonesia di 2024 Dinilai Lebih Tinggi

“Dengan turunnya anggaran ini, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% di tahun ini tentu akan terasa berat,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, melalui keterangan tertulis, Senin (15/1).

kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Nico menjelaskan, selama ini, belanja pemerintah berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai contoh, pada kuartal kedua 2023, kontribusi belanja pemerintah adalah sebesar 14%.

Baca juga: DBS Perkirakan Pertumbuhan PDB Indonesia 2023 Sebesar 5%

Lalu pada kuartal ketiga 2023, kontribusi belanja pemerintah turun menjadi 5,6% yang secara otomatis menyebabkan pertumbuhan ekonomi turun, dari 5,17% di kuartal kedua menjadi 4,94% di kuartal ketiga.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia, pemerintah perlu melakukan tugas ekstra yang mana ekspor dan investasi perlu ditingkatkan dan tidak cukup apabila hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga ataupun belanja pemerintah.

“Harapan kami dengan adanya IKN dan hilirisasi industri, dapat menopang pertumbuhan perekonomian di tahun ini maupun secara jangka panjang untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Nico. (Z-11)

Target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5% diprediksi akan sulit tercapai. Pasalnya, di saat bersamaan, pemerintah menetapkan anggaran belanja produktif untuk periode 2024 lebih rendah ketimbang realisasi di 2023.

Hal itu tercermin dari belanja barang ditetapkan hanya sebesar Rp410,9 triliun atau turun 1,72% dibandingkan serapan di 2023. Kemudian, belanja modal hanya dianggarkan Rp244,4 triliun atau turun 20,47% dari realisasi 2023 yang mencapai Rp 307,3 triliun.

Terakhir, belanja infrastruktur hanya mendapat porsi Rp 422,7 triliun. Padahal, di tahun sebelumnya realisasi mencapai Rp455,8 triliun, yang artinya turun 7,26%.

Baca juga: Tantangan Ekonomi Indonesia di 2024 Dinilai Lebih Tinggi

“Dengan turunnya anggaran ini, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% di tahun ini tentu akan terasa berat,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, melalui keterangan tertulis, Senin (15/1).

kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Nico menjelaskan, selama ini, belanja pemerintah berkontribusi cukup besar pada pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai contoh, pada kuartal kedua 2023, kontribusi belanja pemerintah adalah sebesar 14%.

Baca juga: DBS Perkirakan Pertumbuhan PDB Indonesia 2023 Sebesar 5%

Lalu pada kuartal ketiga 2023, kontribusi belanja pemerintah turun menjadi 5,6% yang secara otomatis menyebabkan pertumbuhan ekonomi turun, dari 5,17% di kuartal kedua menjadi 4,94% di kuartal ketiga.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia, pemerintah perlu melakukan tugas ekstra yang mana ekspor dan investasi perlu ditingkatkan dan tidak cukup apabila hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga ataupun belanja pemerintah.

“Harapan kami dengan adanya IKN dan hilirisasi industri, dapat menopang pertumbuhan perekonomian di tahun ini maupun secara jangka panjang untuk memberikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Nico. (Z-11)




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button