Indonesia jadi prioritas bagi Liverpool FC

Membuat suporter di luar negeri merasa sebagai bagian klub adalah hal yang sangat penting bagi tim seperti Liverpool.

Direktur Pelaksana Liverpool, Ian Ayre, mengatakan klub tersebut berusaha berinteraksi dengan 30 juta penggemar di dunia dengan menyediakan situs web resmi dalam 40 bahasa, termasuk Indonesia.

“Mudah untuk membuat situs web berbahasa lokal,” kata Ayre. “Tapi yang kami lakukan adalah meminta penggemar di Inggris untuk menulis untuk situs luar negeri kami, misalnya di Thailand, jika mereka punya waktu.

“Anda sering mendengar klub-klub lain bilang mereka punya ratusan juta suporter di seluruh dunia, tapi kami percaya bahwa penggemar asli kami adalah mereka yang punya hubungan dengan kami,” tambahnya.

Ia menunjuk jumlah penonton yang datang untuk menonton Liverpool dalam tur musim panas ke Asia pada 2013 sebagai bukti bahwa strateginya membuahkan hasil.

“Ada 70.000 orang penonton di Thailand,

80.000 orang di Indonesia dan 100.000 orang di Australia itu adalah bukti bahwa program-program yang kami kerjakan setiap hari berhasil menjangkau suporter kami di dunia,” kata Ayre.

Ayre yang sudah berada di Liverpool selama tujuh tahun setelah lama menjadi wartawan televisi olahraga di Asia Timur juga menjadi otak di balik meningkatnya bisnis penjualan produk klub.

Ia merancang sistem komersial yang begitu rapi termasuk memprediksi tren yang akan disukai penggemar atau berapa huruf metalik yang harus ada di kaos untuk penggemar bila ada pemain baru seperti Mario Balotelli.

“Koordinasi yang kami lakukan terbilang fenomenal,” kata dia.

Persiapan itu sukses mendatangkan pundi-pundi untuk LFC. Pada hari ketika Mario Balotelli menandatangani kontrak dengan Liverpool, kaos bertuliskan namanya terjual sebesar £50.000