Ekonomi

Indonesia Siap jadi Penyedia Baterai Kendaraan Listrik Amerika


Suara.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, Indonesia siap menjadi penyedia baterai kendaraan listrik bagi Amerika Serikat (AS).

“Dalam pengembangan kendaraan listrik, Indonesia siap bekerja sama dan menjadi pemasok baterai kendaraan listrik bagi Amerika Serikat,” ujar Menko Airlangga dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, di Detroit, AS, dalam rangka Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF), dikutip pada Minggu (28/5/2023).

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS pada Jumat waktu setempat, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan cadangan nikel yang besar, dapat menjadi mitra strategis AS dalam pengembangan kendaraan listrik.

Berdasarkan data dari US Geological Survey, cadangan nikel di Indonesia berada pada peringkat pertama di dunia dengan jumlah mencapai 21 juta ton atau sekitar 22 persen dari cadangan global.

Baca Juga:
Hasil Menko Luhut Kunker ke China, Bawa Produsen Mobil Listrik BYD Investasi ke RI

Produksi nikel Indonesia juga berada pada peringkat pertama dengan jumlah sebesar 1 juta ton, melebihi Filipina (370 ribu ton) dan Rusia (250 ribu ton).

Menteri Perdagangan AS, Raimondo, mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework dan menyampaikan bahwa kerja sama dalam pengembangan baterai kendaraan listrik dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kedua negara, terutama dalam menciptakan lapangan kerja.

“IPEF dapat menjadi pintu masuk bagi investasi dari pelaku usaha Amerika ke Indonesia, terutama dalam sektor mineral kritis, semikonduktor, dan teknologi tinggi,” kata Raimondo.

Dalam konteks ini, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai reformasi struktural, termasuk melalui Omnibus Law (UU Cipta Kerja), untuk meningkatkan investasi langsung asing (FDI) dan memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

Pada pertemuan tersebut, Airlangga dan Raimondo juga membahas pemberlakuan Inflation Reduction Act (IRA) di AS dan peluang bagi produk mineral kritis dari Indonesia.

Baca Juga:
Mobil Listrik Skoda Vision 7S, Kendaraan SUV Elektrik yang Futuristik Bisa Tempuh Jarak 373 Mil

Airlangga juga menekankan pentingnya adanya proyek konkret dalam Pilar III IPEF, termasuk implementasi Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button