Teknologi

CMA minta pendapat publik tentang akuisisi Activision Blizzard


Jakarta (ANTARA) – Badan anti-monopoli Otoritas Kompetisi dan Pasar Inggris Raya (CMA) meminta pendapat publik sebelum mengizinkan kesepakatan akuisisi Microsoft dengan pengembang game Activision Blizzard yang senilai 69 miliar dolar Amerika Serikat (lebih dari Rp 1 triliun).

Microsoft mengatakan kesepakatan akuisisi yang ditentang oleh CMA pada bulan April itu perlu dipertimbangkan kembali mengingat komitmen perusahaan yang mengikat secara hukum kepada Komisi Eropa dan kesepakatan lisensinya dengan Sony. Menurut laporan Business News, Senin (31/7), kesepakatan lisensi game Activision Blizzard dengan Nvidia, Boosteroid, dan Ubitos selama satu dekade sejak penggabungan, menurut Microsoft, telah meningkatkan kompetisi dalam pasar cloud gaming.

Microsoft mengatakan bahwa setiap pelanggaran terhadap komitmen berarti persetujuan dari Eropa tidak lagi berlaku dan mereka berisiko dikenakan denda hingga 10 persen dari omzet secara global yang berjumlah 19,8 miliar dolar AS (Rp 299 milyar) berdasarkan omzet 2022.

Selain itu, Microsoft mengatakan kesepakatannya dengan Sony untuk mengizinkan game “Call of Duty” tetap tersedia di konsol PlayStation selama satu dekade juga telah menjawab isu yang menjadi “perhatian utama dari penentang akuisisi yang paling vokal”.

Baca juga: Microsoft menang dalam kasus akuisisi Activision Blizzard melawan FTC

Alasan utama akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft ditentang adalah kekhawatiran raksasa teknologi asal Amerika Serikat tersebut akan memonopoli game populer pengembang tersebut, termasuk menarik ketersediaannya dari konsol PlayStation milik Sony.

Untuk meninjau kembali kesepakatan akuisisi Microsoft-Activision, CMA meminta pendapat publik yang dibuka mulai 4 Agustus mendatang. CMA dikabarkan akan membuat keputusan akhir tentang perizinan akuisisi tersebut pada 29 Agustus.

Pengadilan yang menangani kasus tersebut telah menerbitkan argumen Microsoft terkait komitmen mengikat yang diterima oleh Komisi Eropa tak lama setelah Inggris menahan kesepakatan akuisisi. Banding Microsoft terhadap keputusan CMA ditunda pada awal bulan ini untuk memberikan lebih banyak waktu bagi kedua pihak untuk menyelesaikan perselisihan.

Sebelumnya, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) juga menentang akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, namun, pengadilan AS menolak mosi yang diajukan FTC karena badan pemerintah tersebut tidak menunjukkan bukti yang kuat terhadap klaimnya.

Pengadilan menolak klaim FTC bahwa akuisisi tersebut akan merugikan konsumen dengan dengan memberikan akses ekslusif Microsoft terhadap game populer besutan Activision Blizzard sekaligus mengurangi persaingan dalam pasar industri game.

​​​​​​​Baca juga: Bos Playstation sebut Xbox Game Pass “perusak harga”

Baca juga: Microsoft berencana akuisisi pengembang gim Sega dan Bungie

​​​​​​​Baca juga: Survei: Mayoritas game klasik nyaris punah

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button