Hiburan

“DigiCon6 ASIA” kembali digelar, ini syaratnya bagi yang berminat


Jakarta (ANTARA) – Kompetisi film pendek dan animasi “DigiCon6 ASIA” kembali digelar dan The Japan Foundation, Jakarta bekerja sama dengan stasiun televisi Jepang, Tokyo Broadcasting System (TBS) juga kembali membuka submisi untuk regional Indonesia sebagai bagian dari “25th DigiCon6 ASIA”.

Tahun ini, selain Indonesia, ada 15 negara dan wilayah lainnya yang juga turut berpartisipasi dalam kompetisi ini, yaitu Iran, India, Korea, Kamboja, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Tiongkok, Jepang, Bangladesh, Hong Kong, Malaysia, Mongolia dan Laos.

Pihak The Japan Foundation Jakarta melalui keterangan tertulisnya, Jumat mengumumkan pendaftaran kompetisi dengan hadiah utama sebesar 1 juta yen (hampir Rp107 juta) itu telah berlangsung sejak 31 Mei dan akan berakhir pada 2 Juli 2023 tanpa dipungut biaya.

Sejumlah syarat untuk pendaftar yakni Warga Negara Indonesia (WNI) dan berusia 18 tahun ke atas.

Baca juga: Sineas Indonesia raih penghargaan di DigiCon6 Asia

Sementara syarat untuk karya yaitu dibuat dan diproduksi di Indonesia, genre, jenis, gaya dan tema karya bersifat bebas, tidak terbatas pada animasi CG, stop motion atau clay animation dan live action film, durasi karya tidak lebih dari 15 menit, karya orisinal dan memiliki hak cipta atas soundtrack dan kutipan.

Indonesia telah bergabung menjadi peserta kompetisi “DigiCon6 ASIA” sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2020, dua sineas dari Tanah Air memenangkan penghargaan dan berkesempatan pergi ke Jepang untuk mengikuti acara penganugerahan, salah satunya sutradara film dari Makassar Khozy Rizal melalui karya “Ride to Nowhere”.

Sementara itu, The Japan Foundation, Jakarta telah menjadi local organizer kompetisi ini sejak tahun 2018 dengan tujuan untuk memperluas jaringan di antara para kreator serta profesional di bidang film pendek di Indonesia dan Jepang, serta menciptakan peluang untuk menginisiasi proyek-proyek kolaboratif antara Indonesia dan Jepang.

DigiCon6 ASIA dimulai sejak tahun 2000, diprakarsai TBS dengan tujuan untuk mencari dan mengenali para kreator film berbakat di Asia serta mengapresiasinya dalam bentuk acara penghargaan.

Baca juga: KPK gelar kompetisi film antikorupsi untuk sambut tahun politik

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button