Ekonomi

Profil Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia, Ada di Indonesia!


Suara.com – Di mana letak pabrik tembaga terbesar di dunia? Pabrik itu ternyata ada di Indonesia. profil pabrik tembaga terbesar di dunia ternyata erat kaitannya dengan PT Freeport – McMoran Inc. PT Freeport Indonesia selama ini memang didapuk sebagai penghasil tembaga di dunia. 

Dikenal sebagai penambang di Papua, ternyata PT Freeport Indonesia memiliki smelter tembaga terbesar di dunia yang saat ini tengah dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik. Diperkirakan pabrik tembaga ini akan beroperasi pada Mei 2024 ini. Saat ini proses pembangunan sudah mencapai lebih dari 90 persen. 

Pemegang saham Freeport Indonesia saat ini didominasi oleh dua pihak. Pemerintah Indonesia berhasil mengakuisisi 52,1 persen saham PT Freeport Indonesia per Desember 2019. Perjanjian tersebut ditandatangani dalam dokumen dengan pelunasan transaksi USD 3,85 miliar atau sekitar Rp55 triliun.

Perjalanan PT Freeprot di Indonesia 

Melansir laman resmi ptfi.co.id, ekspedisi Freeport dilakukan sejak 1963 oleh Forbes Wilson dan Del Flint untuk menemukan kembali ertsberg di Papua. Hingga pada akhirnya di 1967 dilakukan  Penandatangan Kontrak Karya (KK) 1 yang merupakan salah satu pionir PMA pertama untuk jangka waktu 30 tahun setelah beroperasi. Pada 1972 Freeport Indonesia memulai produksi penambangan dan pengolahan bijih. Pengapalan konsentrat dilakukan pada tahun berikutnya.

Tidak sampai di situ, pada 1988 Freeport menemukan cadangan grasberg di Mimika, Papua Tengah. Wilayah ini kemudian menjadi tambang emas terbesar di dunia. Dari sana, Freeport memperpanjang perjanjian Kontrak Karya (KK) II yang merupakan pembaharuan dari KK I. Kontrak yang disahkan pada 1991 ini memuat ketentuan berlaku dalam 30 tahun dan dapat diperpanjang dalam 2 x 10 tahun. 

Sejak saat itu, Freeport menyelesaikan pembangunan kota Kuala Kencana di dataran rendah, suatu fasilitas dan sarana prasarana pendukung operasi produksi penambangan. Perusahaan juga memulai dana kemitraan 1% dari penjualan perusahaan bagi pengembangan masyarakat lokal yang dikelola institusi masyarakat, tambahan dari program CSR yang dilakukan langsung oleh perusahaan.

Tahun 1997 Freeport melakukan penyelesaian dan pengoperasian PT Smelting di Gresik Jawa Timur, fasilitas pemurnian yang menghasilkan Katoda Tembaga pertama di Indonesia. Rata-rata 40% produksi konsentrat perusahaan dimurnikan di smelter ini.

Baru-baru ini, per 2018 Freeport menandatangani Ijin Usaha Pertambangan Khusus ( IUPK) yang merupakan perubahan bentuk dan perpanjangan usaha pertambangan sampai dengan 2041. 51,24% saham perusahaan dimiliki oleh pihak nasional Indonesia. Memulai pembangunan tambahan fasilitas pemurnian tembaga dan fasilitas pemurnian logam berharga.

Dalam pengoperasiannya, Freeport menerapkan teknik penambangan bawah tanah. Bijih hasil penambangan kemudian diangkut ke pabrik pengolahan untuk dihancurkan menjadi pasir yang sangat halus.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni


Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button