JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 3,5%%. Meresponss hal tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mengalami kenaikan dan ditutup di zona hijau.
Analyst PT Universal Broker Indonesia Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan, kondisi sudah inline dan responsnya cukup positif untuk para investor. Adapun emiten yang akan terkena respons positif adalah sektor perbankan dan infrastruktur.
“Sekali lagi kalau ternyata memang BI ini masih mempertahankan berarti nafas segar bagi emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia,” kata Audi dalam IDX Channel 2nd Session Closing, Kamis (23/6/2022).
Artinya, dengan biaya bunga rendah mereka masih bisa leluasa bergerak dibandingkan kondisi di Amerika yang terus mengalami kenaikan suku bunga.
“Memang disatu sisi kalau kita lihat untuk responssnya terkait di pasar modal apalagi terkait IHSG, saya rasa ini masih akan cukup positif,” ujar dia.
Menurut Audi kita masih punya peluang gerak yang cukup baik dari biaya bunga itu sendiri, dan kita. bisa lihat responssnya positif dengan menguatnya IHSG.
Untuk besok, arah pergerakan IHSG dan market cenderung mixed. Sebab menurut Audi karena disatu sisi walaupun suku bunga rendah, tapi perilaku investor dari surat utang dimana yield-nya dalam 10 tahun itu yang naik terus bisa dilepas.
“Ini adalah hari kelima di mana foreign itu melakukan net sell, artinya capital outflow di pasar kita gitu ya, jadi ini concern sekali, kalau kita melihat perilaku mereka lebih ke terjadi adanya keluar,” jelas Audi.
Dengan demikian, investor lebih berhati-hati walaupun adanya wait and see tapi secara makro kita sangat baik dan terjaga, serta mereka lebih melihat kondisi di Amerika sendiri.
Saham-saham pilihan yang menjadi rekomendasi antara lain:
ADHI 735 – 815 Trading BUY
KLBF 1605 – 1720 Trading BUY
SIDO 945 – 1040 Trading BUY
FREN 84 – 97 BOB
Source link