Ekonomi

Beli Solar Subsidi Dibatasi di 234 Kabupaten dan Kota


Suara.com – PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas penerapan pembatasan pembelian BBM solar subsidi dengan mekanisme full QR melalui MyPertamina di 234 kabupaten dan kota, termasuk Jakarta mulai Kamis kemarin (25/5/2023).

Dalam program Subsidi Tepat untuk Solar Subsidi, pembelian oleh kendaraan pribadi roda empat dibatasi paling banyak 60 liter per hari.

Kemudian, angkutan umum orang/barang roda empat dibatasi maksimal 80 liter per hari dan angkutan umum orang/barang roda enam paling banyak 200 liter per hari.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, program Subsidi Tepat untuk Solar Subsidi itu bukan hal yang baru.

Baca Juga:
Wisman Naik, Pertamina Jamin Pasokan Avtur di Bandara Ngurah Rai

Pertamina Patra Niaga, kata dia, terus mengevaluasi dan melanjutkan tren positif dari program tersebut.

Dia bilang, penyaluran solar subsidi sudah diatur dalam Surat Keputusan BPH Migas No 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 mengenai Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu, baik kriteria kendaraan dan volume atau kuota hariannya.

“Maka bertahap kami berlakukan full QR untuk solar subsidi. Ini adalah langkah selanjutnya untuk memastikan masyarakat terbiasa memanfaatkan kode QR,” kata Irto dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).

Menurut Irto, skema full QR memiliki beberapa manfaat bagi pengguna solar subsidi, terutama dalam hal keamanan kuota harian yang berhak dibeli oleh penggunanya.

Kebijakan ini juga sekaligus evaluasi atas modus penyalahgunaan oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga:
AKBP Achiruddin dan Dirut PT Almira Jadi Tersangka Kasus Gudang Solar Ilegal

“Ketika skema input nomor polisi masih diperbolehkan, banyak kejadian nomor polisi konsumen sudah digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Full QR ini bisa menjadi jawaban karena semua transaksi benar-benar sesuai dengan scan kode QR,” katanya.

Skema full QR diberlakukan secara bertahap dimulai di 234 kota atau kabupaten pada Kamis (25/4) kemarin.

Sebelum penerapan skema tersebut, sebanyak 234 wilayah itu sejak dua pekan terakhir sudah menerapkan mekanisme full registran.

Irto melanjutkan, pada awal penerapan full QR, Pertamina Patra Niaga menyiapkan antisipasi untuk memudahkan masyarakat, salah satunya adalah penyediaan titik pencetakan kode QR di beberapa SPBU.

“Jadi, masyarakat yang kode QR-nya tertinggal atau mau refresh ulang kode QR bisa dibantu di SPBU dan bisa langsung melanjutkan transaksi pembelian solar subsidi,” katanya.

Irto berharap, mekanisme full QR pada tahap awal ini dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari seluruh stakeholder.

Hal itu agar penyaluran solar subsidi lebih transparan serta mempersempit ruang gerak oknum tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan penggunaan solar subsidi.

“Kita memiliki tujuan yang positif, di mana subsidi tepat ini untuk menjamin kuota BBM bersubsidi terjaga, digunakan sesuai regulasi yang berlaku, dan transparan penggunaannya,” ujarnya.




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button